Rabu, 31 Maret 2010

HAJI YANG MEMBERDAYAKAN UMMAT - Habis

Haji dan Lembaga Keuangan Syariah

Dalam mengelola dana tabungan haji, THI selain dituntut profesional juga harus sesuai dengan tuntunan syariah. Tidak boleh ada pengelolaan dana haji yang terkait dengan riba, gharar, maysir, dan hal-hal yang bathil.

Maka dalam operasional-nya, THI akan selalu berhubungan dengan lembaga keuangan syariah, baik perbankan syariah, asuransi syariah, maupun lembaga investasi syariah lainnya. Menjadi ironis bila selama ini dana haji dikelola oleh lembaga keuangan konvensional.

Jika hal ini dapat dilaksanakan, maka dampak terhadap perkembangan lembaga keuangan syariah akan sangat besar. Sebagai misal, hingga November 2004, dana yang berhasil dihimpun oleh perbankan syariah baru mencapai Rp 10,5 triliun. Bayangkan bila dana Rp 6 triliun dapat sepenuhnya dikelola di dalam bank syariah, tentu akan terjadi penambahan dana yang luar biasa bagi perbankan syariah. Dengan mobilisasi dana lembaga keuangan syariah yang semakin besar, maka dampak terhadap perekonomian akan semakin positif yaitu dinamisasi sektor riil terutama UKM, stabilitas sektor keuangan, dan stabilitas tingkat harga.

Haji dan Bisnis Komersial

Penyelenggaraan ibadah haji banyak melibatkan berbagai komponen yang memiliki nilai ekonomi besar sehingga berpotensi menciptakan lahan bisnis yang sangat menggiurkan, mulai dari transportasi dari tanah air ke tanah suci, pemondokan, katering hingga bisnis kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Untuk aspek-aspek pelaksanaan haji inilah perhatian Depag banyak tercurah. Dengan posisi monopoli yang menempatkannnya sebagai “biro perjalanan haji terbesar di dunia”, Depag telah membuat haji sebagai arena perburuan rente ekonomi tahunan oleh birokrasi dan para kroni-nya.

Aroma bisnis yang kental di tangan satu pihak inilah yang selama ini menjadi arena KKN yang sangat subur. Terlebih dengan akumulasi sisa dana haji yang dilegalkan menjadi Dana Abadi Ummat (DAU) telah membuka praktik politik uang, tidak hanya di lingkungan Depag tetapi juga telah menyebar ke lingkaran kekuasaan lainnya. Hal ini tentu memprihatinkan, bahwa ibadah haji yang suci justru menjadi sumber praktik bisnis dan politik tidak terpuji.

Dengan pendirian THI, maka THI akan menggantikan peran pelaksana ibadah haji yang selama ini dilakukan Depag. Dengan demikian Depag akan bisa lebih berfokus pada fungsi regulasi dan pengawasan yang selama ini terabaikan. Untuk memacu efisiensi, THI tidak boleh menjadi monopoli. THI harus dihadapkan pada persaingan sehat dengan menempatkan biro perjalanan haji swasta sebagai pelaksana haji pendamping. Dengan demikian, jamaah akan mendapat pelayanan prima dengan ongkos yang murah. Pada saat yang sama, peran sektor swasta teroptimalkan sehingga akan menggerakkan sektor riil.

Haji dan Kemiskinan

Dari sisi agama, salah satu permasalahan dalam ibadah haji adalah haji ulang; yaitu mereka yang melaksanakan haji untuk yang kedua kali dan seterusnya. Secara formal, haji ulang adalah sunnah. Namun, dalam perspektif kontemporer, sangat mungkin haji ulang bukan lagi sunnah.

Di Indonesia, kemiskinan adalah luas dan persisten. Kemiskinan adalah sumber dari semua permasalahan sosial-kemasyarakatan seperti kriminalitas, penurunan kualitas hubungan sosial, kenakalan remaja, anak-anak terlantar, hingga penyalahgunaan obat terlarang. Maka di dalam Islam, menyantuni fakir miskin adalah maslahah yang bersifat qath’i karena secara jelas disebut Al Qur’an berulang kali. Dalam perspektif ini, tentu lebih baik untuk mengentaskan kemiskinan yang bersifat wajib daripada mendahulukan haji ulang yang hanya sunnah.

Maka THI dapat mensosialisakan kepada mereka yang hendak haji ulang agar mengurungkan niatnya karena dalam kasus Indonesia dimana kemiskinan dan masalah sosial ummat Islam lainnya yang bersifat wajib masih sangat banyak, maka haji ulang sangat mungkin tidak lagi bernilai sunnah. Pada saat yang sama, mereka dihimbau untuk menyerahkan dana haji ulang ke THI atau LSM untuk program pengentasan kemiskinan.

Jika haji ulang tidak bisa dicegah, setidaknya harus ada dis-insentif. Sebagai misal, bagi mereka yang ingin haji ulang diharuskan membayar setoran tabungan secara penuh di awal namun dengan keberangkatan 4-5 tahun kemudian. Sehingga dana haji ulang ini akan tertahan lama di THI dan akan menjadi dana murah yang dapat dipergunakan untuk investasi jangka panjang, khususnya yang terkait dengan program pengentasan kemiskinan.


Oleh: Yusuf Wibisono

HAJI YANG MEMBERDAYAKAN UMMAT

(Menyambut Pelaksanaan Ibadah Haji 2006)

Salah satu ibadah dalam Islam yang memiliki dampak ekonomi besar adalah ibadah haji. Dengan 200 ribu jemaah haji, ritual ini di Indonesia mampu memobilisasi dana tak kurang dari Rp 6 triliun per tahun-nya. Namun event ekonomi besar tahunan ini tak mampu memberi dampak yang signifikan pada kehidupan ekonomi ummat. Sekian puluh tahun haji dilakukan, ummat tetap terpuruk dalam kemiskinan.

Kenyataan ironis ini memunculkan wacana yang semakin mengental untuk mereformasi penyelenggaraan ibadah haji. Secara umum, ketidak-mampuan haji menjadi kekuatan ekonomi ummat disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, kesalahan sistem yang menempatkan Depag sebagai pemegang monopoli penyelenggara haji dengan menjalankan tiga peran sekaligus; sebagai regulator, operator, dan evaluator. Hal ini menimbulkan conflict of interest dan jelas-jelas bertentangan dengan prinsip good governance.

Kedua, dana haji masyarakat dikelola oleh Depag yang berada di ranah publik. Lembaga pemerintah hanya boleh mengelola dana negara untuk tujuan publik. Menjadi kesalahan fatal menempatkan institusi pemerintah mengelola dana masyarakat karena akan terjadi tabrakan tujuan antara pelayanan publik dan mengejar laba.

Ketiga, tidak ada grand strategy dan political will yang kuat dari pemerintah untuk menjadikan haji sebagai pendorong kebangkitan ekonomi ummat. Haji selama ini hanya dipandang sebagai ritual ibadah belaka yang tidak memiliki dampak ekonomi apapun. Paradigma ini seolah ini dilestarikan sehingga jemaah haji kita rela dengan pelayanan ibadah haji yang sangat buruk walau telah membayar ongkos yang mahal. Haji-pun tak pernah dihubungkan sama sekali dengan aktivitas ekonomi ummat lainnya.
Tulisan berikut ini mencoba melihat potensi ekonomi haji secara keseluruhan dan peluang implementasi-nya di Indonesia.

Haji dan Pembiayaan Pembangunan

Lembaga Tabung Haji Indonesia (THI) menjadi usulan yang paling luas mengemuka untuk mengganti peran Depag. Mencontoh kisah sukses Malaysia dengan Tabung Haji Nasional Malaysia (THNM), THI diharapkan akan menjadi BUMN keuangan non-bank yang mengelola dana haji masyarakat secara profesional. THI ini akan menggantikan peran Depag sebagai operator penyelenggara haji.

THI akan menerima pembayaran dana haji dengan memakai sistem tabungan, sehingga akan membantu setiap umat Islam untuk menunaikan haji secara terencana dan dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini tidak hanya membawa implikasi positif secara agama tetapi juga secara ekonomi. Dana tabungan haji yang disetor lebih awal, dapat diinvestasikan terlebih dahulu pada sektor usaha yang aman dan sesuai dengan ketentuan syariah.

Dengan demikian, dana tabungan haji akan menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan pembangunan jangka panjang yang murah. Dana tabungan haji yang dikelola THI akan membebaskan dana-dana jangka pendek yang selama ini dipergunakan untuk pembiayaan pembangunan jangka panjang. Dana THI juga akan menambah volume kredit tanpa menambah uang beredar sehingga akan memberi stimulus perekonomian dengan tetap menjaga stabilitas tingkat harga.

Dalam kasus Indonesia yang mengalami defisit anggaran, dana THI dapat dipergunakan untuk membeli BUMN yang diprivatisasi pemerintah, khususnya BUMN strategis seperti Indosat dan PT DI. Dengan demikian, kemanfaatan dana THI menjadi berlipat ganda yaitu mengembangkan dana dalam bentuk investasi dan sekaligus mempertahankan aset penting negara.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

Selasa, 30 Maret 2010

Pengenalan Battle Realms

Battle Realms merupakan sebuah game strategi yang diawali pada 4 clan besar. Yaitu Wolf, mereka adalah suku yang paling bersahabat dengan alam. Dapat regenerasi HP dengan otomatis hingga full. Arsitektur mereka unik, didominasi sisi alam. Seperti dedaunan hijau yang mewarnai setiap bangunan mereka, prajurit terakhir mereka dapat transformasi menjadi serigala. Pemimpin clan mereka adalah Grayback, seorang Hero yang memiliki power paling besar diantara kesemua Hero dari seluruh Clan.

Lalu Dragon, Clan dengan kekuatan naga. Dengan mengorbankan empat samurai kedalam Dragon Monument, dapat memperoleh kekuatan naga yang mengakibatkan terbunuhnya unit-unit musuh. Pemimpin Clan mereka adalah Otomo. Bangunan mereka bertipe Asia, setipe dengan Serpent Clan. Serpent Clan adalah Clan ular. Mereka cenderung jahat seperti Lotus. Dengan mengorbankan empat orang Ronin, mereka dapat memanggil iblis yang disebut Necromancer. Iblis ini dapat menciptakan hingga maksimal tiga setan di waktu yang sama. Clan mereka dipimpin seorang Serpent Son bernama Kenji pada Journey. Namun pada game mereka dipimpin oleh Shinja.

Terakhir adalah Lotus. Suku paling jahat. Dalam berbagai Journey, mereka adalah sumber kejahatan yang memperbudak kaum Wolf, membunuh prajurit Dragon. Dan menjadi musuh terbesar Wolf dan Dragon. Meskipun sama-sama jahat, mereka berbeda haluan dengan Serpent. Namun mereka pernah beraliansi di kisah Grayback, pada journey Battle Realms seri kedua. Clan mereka penuh dengan ilmu hitam, kekejaman, dan tindakan-tindakan brutal. Bahkan prajurit lotus dapat memperoleh suatu kemampuan khusus dengan memakan pekerja mereka sendiri. Clan ini dipimpin makhluk jahat ber tentacle yang menyebut dirinya Zymeth. Kemampuan khususnya dapat memanggil petir.

Yin dan Yang

Yin dan Yang sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek dalam permainan. Yin dan Yang dapat diperoleh melalui berbagai pertempuran. Yin untuk Serpent dan Lotus. Lalu Yang untuk Dragon dan Wolf. Yin Yang dapat digunakan untuk meng upgrade kemampuan prajurit di tempat mereka dilatih. Yin Yang juga dibutuhkan untuk membuat Hero bagi tiap Clan mereka adalah prajurit-prajurit pilihan yang paling kuat di Clan. Hero-Hero ini dapat diciptakan melalui bangunan suci yang disebut Keep. Untuk Dragon, mereka dapat menggunakan Yang untuk memanggil bantuan dari Dragon Monument dengan memakai 3 Yang. Sementara Lotus dapat menciptakan Crypt Brother, yaitu tiga makhluk yang bisa memberikan jurus-jurus kepada prajurit. Satu Yin untuk satu Brother.

Technical

Teknik atau jurus dari tiap prajurit berbeda, tergantung Clan dan prajurit itu sendiri. Untuk Dragon dan Serpent dapat memperoleh Jurus melalui dua bangunan yang memberi jurus yang berbeda-beda. Untuk dragon dapat memperoleh jurus melalui Fireworks Factory dan Shrine.


Jurus yang didapat Dragon melalui Shrine (Gambar atas prajurit, dan bawah adalah jurus).


Jurus yang didapat Dragon melalui Fireworks Factory.

Sedangkan Serpent dapat memperoleh jurus melalui Thieves Guild dan Metal Shop.


Jurus yang didapat Serpent melalui Thieves Guild.


Jurus yang didapat Serpent melalui Metal Shop.

Wolf memperoleh jurus melalui Blessing dan Sharely


Blessing. Druidess yang dilatih didalam chairn dapat memiliki 3 skill blessing yang bisa memberi jurus kepada prajurit. Jika blessing habis, druidess dapat dilatih kembali didalam chairn.


Sharely, prajurit yang dilatih dalam Sharely dapat memiliki Baju Besi yang berfungsi menaikkan defence prajurit.

Terakhir Lotus memperoleh Skill melalui Crypt Brothers atau mengkonsumsi pekerja.



Skill yang diperoleh melalui Crypt Brothers, tiap brothers memberi skill yang berbeda pada warlock dan amster warlock ( gambar bawah)


Skill yang diperoleh prajurit tingkat 2 saat memakan pekerja.

Demikian pengenalan singkat tentang Battle Realms. Saya akan membahas tentang hero pada Battle Realms di tulisan berikutnya.


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Fiesta Story Chapter V: Malaikat Dan Setan



Selama masa penyerangan pada Elderine, Teva menciptakan Guardian Majus untuk melindungi penduduk Isya. Meskipun yakin dengan kekuatan Guardian Majus-nya ia khawatir tentang kekuatan Legel yang merusak tanah dan menghancurkan semua yang ia lindungi. Untuk menjamin keselamatan dirinya, Guardian Majus, dan seluruh Isya. Teva menggunakan kekuatannya untuk menciptakan makhluk suci guna mengawasi Isya dan melaporkan kepadanya kabar orang-orangnya. Malaikat, begitu ia memanggil mereka, mereka memiliki kekuasaan tertinggi untuk melindungi Isya. Secara gaib, mereka dapat berpindah tempat ke tanah Isya dan bertugas sebagai pengamat untuk Teva.

Sementara itu Nik, Dewa Kegelapan, tetap bersembunyi di dalam kegelapan. Dia melihat rahasia Teva membuat malaikat pengamat dan memutuskan untuk membuat makhluk ini berkhianat. Selama berbulan-bulan Nik melihat dan mempelajari mereka, mengintip ke dalam jiwa mereka dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Nik sudah siap untuk menanam benih-benih kegelapan dihati para malaikat pengamat yang akan memulai perang rahasia.

Fionna dan Maeryn, menjadi yang paling waspada, berdiri di antara para Malaikat Teva. Teva melihat gairah dan perhatian mereka, dan memberi mereka tugas yang paling penting. Mereka diperintahkan untuk mengamati dua saudara Guardian Majus dari bangsa peri. Selama misi ini Fionna dan Maeryn melihat penghancuran Banen oleh Epith. Mereka terkejut, mengapa masih ada kegelapan pada jiwa-jiwa suci dari makhluk yang diciptakan Teva untuk mengawasi dan melindungi.

Sedih dengan keadaan ini, mereka kembali ke Teva untuk memberitahukan padanya situasi di Isya. Fionna mengatakan bahwa Banen dihancurkan, dan sebagai gantinya. Dari hari ini Fionna akan bersumpah untuk mengawasi dan melindungi mereka dan seluruh Isya. Namun Maeryn tidak memiliki perasaan yang sama. Dia bertanya pada Teva, "Mengapa kita melindungi makhluk-makhluk itu yang mampu membuat kehancuran? Kita harus menghancurkan orang-orang dengan kejahatan dalam jiwa mereka dan hanya melindungi orang-orang yang baik."

Para angel terkejut dengan reaksi, Teva dengan cepat menegur dia atas pernyataannya dan menyuruhnya untuk mengamati hewan kecil, slimes Di Isya sebagai hukuman. Marah dan pahit, Maeryn pergi. Sendirian di pos, Maeryn berusaha keras untuk menyingkirkan pikiran dari kejadian yang baru saja terjadi. Dia hanya ingin membuktikan bahwa dirinya layak menerima berkat Teva dan menjadi bagian penting dari rencananya. Semakin ia berusaha melupakan, makin dalam ia jatuh ke dalam pikirannya.



Tiba-tiba ia berteriak, "Mereka harus dihancurkan!" Dia terkejut oleh ledakan emosi nya. Ia mulai menangis. "Berhentilah menangis," ia segera berkata pada dirinya sendiri. "Kita tidak layak. Kita adalah Malaikat." Tiba-tiba terdengar suara "Ya," jawab suara dari bayang-bayang. Maeryn memutar tubuhnya untuk menghadapi tamunya, siap untuk membela diri. Tapi itu adalah Nik, dan dalam kegelapan ia menebarkan jaring kebohongan dan menyelimuti pikiran Maeryn dan merusak dirinya dari dalam. Dipenuhi dengan kejahatan, Maeryn mulai menyebarkan ide-idenya, memusnahkan Teva's Angels. Saat itu para malaikat pengikut Maeryn sedang berkumpul di tepi Isya, di mana seorang pria dari Roumen telah meringkuk di kaki Maeryn.

"Aku menangkap orang ini mencuri roti." Ia berseru. "Dia akan berfungsi sebagai pengingat bahwa semua kejahatan harus dihukum!" Di tengah-tengah pasukan malaikat, Maeryn maju dan dengan kekuatannya dia membunuh manusia itu. Ketika kuku mulai menembus kulit dan darah menyembur dari tubuhnya, Maeryn dan orang-orang di sekitarnya mulai berubah. Sayap mereka menjadi hitam dan ujung nya berubah menjadi merah darah. Mereka tumbuh tanduk dan ekor. Seperti boneka, Nik berbisik ke telinga Maeryn dan dari mulutnya ia berbisik kata-kata .... Perang!

Di atas perintah Teva, Fionna melahirkan Malaikat untuk menghadapi musuh-musuh baru mereka. Kedua belah pihak bertempur. Pertempuran besar di langit untuk mencegah kematian penduduk Isya lagi. Perang sengit dilancarkan selama berhari-hari, kakak membunuh adik, sampai Teva tidak bisa lagi menahan pertumpahan darah. Dalam satu kali kejadian, Teva memusnahkan seluruh Angels dan Demons dengan harapan bahwa apa yang baru saja terjadi tidak akan pernah terjadi lagi. Satu-satu bulu malaikat jatuh dari langit ke tanah Isya, dan sementara ia menarik sluruh kuasa dan kekuatan dari makhluk-makhluk suci yang ia ciptakan. Pikiran yang mengerikan tentang pertempuran
surgawi tidak pernah meninggalkan pikirannya.

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Senin, 29 Maret 2010

PULANG KE DESA - Habis

Di Indonesia, polarisasi pembangunan terpusat pada kota-kota besar di sepanjang koridor Sumatra bagian timur dan Jawa bagian utara. Dan pesatnya pembangunan di kota-kota besar ini telah memarakkan aktivitas perekonomian disekitarnya dengan sangat luar biasa.

Studi Firman (1996) memperlihatkan bahwa 5 koridor utama di Jawa yaitu yang teridentifikasi melalui jalur Jakarta-Bandung; Koridor Serang-Jakarta-Karawang yang kini semakin mengembang ke arah Cirebon; Koridor Cirebon-Semarang; Koridor Semarang-Yogyakarta; dan Koridor Surabaya-Malang, dicirikan oleh semakin kaburnya perbedaan antara wilayah rural (pedesaan) dengan wilayah urban (perkotaan). Bahkan lebih jauh lagi, telah terjadi percampuran antara kegiatan ekonomi pedesaan -khususnya pertanian- dan kegiatan ekonomi perkotaan. Dan geliat perekonomian di daerah ini diyakini tidak akan surut dengan desentralisasi, bahkan akan semakin marak.

Sementara itu, dengan skema bagi hasil sumber daya alam sesuai UU No.25/1999 kita juga dapat memastikan bahwa daerah-daerah yang kaya dengan SDA seperti Aceh, Riau, Kaltim dan Irian akan mendapat dana perimbangan yang lebih besar dari daerah lain. Daerah-daerah ini dipastikan akan menjadi daerah "kaya" baru, yang pada gilirannya akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru. Kota-kota seperti Bontang, Lhokseumawe, Timika, dan Rumbai potensial akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan karenanya sangat layak untuk dibidik.

Indikator dari menariknya potensi ekonomi daerah-daerah "kaya" ini terlihat dari tingginya laju migrasi masuk ke daerah-daerah tersebut. Batam dan Timika adalah contoh daerah yang memiliki laju migrasi masuk tertinggi di Indonesia. Gejala serupa juga diperkirakan akan segera terjadi di kota-kota seperti Pekanbaru, Dumai, Rumbai, Bontang, Balikpapan, Sorong, dan Muaraenim.

Data terakhir dari sensus penduduk 2000 juga memperkuat hal ini. Dari sensus 2000 diketahui bahwa propinsi Riau merupakan propinsi yang paling cepat laju pertumbuhan penduduknya sebesar 3,79% yang mana hal ini terjadi tidak lain karena Riau telah menjadi daerah tujuan para pekerja dari propinsi lain. Propinsi kaya lainnya juga mengalami gejala pertambahan penduduk yang signifikan yaitu Kalimantan Timur (2,74%) dan Irian Jaya (2,60%).

Anda juga perlu untuk memasang mata dan telinga lebih tajam untuk menangkap peluang-peluang yang "tersembunyi". Sebagai contoh peluang tersembunyi ini adalah Kabupaten Indramayu. Selama ini Indramayu terkenal sebagai salah satu daerah terbesar pengekspor tenaga kerja tidak terdidik ke daerah perkotaan dan bahkan luar negeri. Yang tergambar di benak kita adalah Indramayu adalah daerah miskin sehingga banyak warganya yang merantau.

Padahal sebenarnya Indramayu adalah daerah kaya dengan tambang minyak-nya baik on-shore maupun off-shore yakni di kecamatan Karang Ampel dan Losarang. Kilang minyak Balongan yang terkenal itupun ada di daerah ini. Jika UU No.25/1999 efektif diberlakukan, maka total penerimaan daerah ini akan meningkat drastis dari sekitar Rp 150 milyar pada tahun anggaran 1999/2000 menjadi Rp 365 milyar pada tahun 2001 ini.

Jadi, bila di era otonomi daerah ini anda diajak kawan untuk "pulang ke desa", jangan langsung anggukan kepala anda. Tetapi tanyalah dulu, pulang ke desa yang mana?


Oleh: Yusuf Wibisono

PULANG KE DESA - Dua

Hal ini belum lagi ditambah dengan masalah kesemrawutan peraturan. Hal ini umumnya diakibatkan oleh lemahnya pemahaman pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi ini. ketidak jelasan ini diperparah lagi oleh lambatnya pemerintah pusat yang belum merampungkan seluruh peraturan pendukung tentang pelaksanaan otonomi ini. Hingga kini, pusat masih punya tunggakan 14 UU, 9 PP, dan 5 Keppres. Hal ini belum termasuk pekerjaan merevisi UU lain yang terkait dengan pelaksanaan otonomi ini seperti revisi terhadap UU tanah, kepolisian, BUMD, dan aset-aset negara.

Saya termasuk orang yang optimis dengan pelaksanaan otonomi daerah. Namun fakta-fakta di lapangan-lah yang memang pesimis. Buat anda yang sudah terlanjur memulai bisnis di daerah, anggap saja ini sebagai peringatan kecil. Keputusan untuk segera terjun ke daerah tidak sepenuhnya salah sebab kini sebenarnya para investor asing sudah sangat tidak sabar untuk masuk dengan membeli aset-aset BPPN yang sangat murah. Hanya karena situasi politik yang tidak menentu-lah yang membuat mereka hingga kini masih bersikap wait and see. Lalu, bagaimana baiknya?

Bisnis terbaik adalah bisnis yang digerakkan oleh permintaan pasar (demand-driven). Kenapa? Karena ia akan memastikan bahwa bisnis kita punya peluang untuk terus tumbuh dan langgeng (sustainable). Maka pilihan terbaik tetaplah membidik pasar yang besar (padat penduduk dan dengan pendapatan yang tinggi) serta yang memiliki prospek untuk tumbuh berkembang (growt) di masa depan. Maka daerah-daerah urban (perkotaan) tetap akan terus menjadi primadona bisnis. Tetapi yang jadi masalah adalah persaingan di daerah ini sudah begitu tinggi. Lalu? Incarlah daerah-daerah penyangga kota yang sebenarnya lebih prospektif karena kota-kota satelit ini umumnya berfungsi sebagai tempat pemukiman.

Dengan makin meningkatnya jumlah penduduk absolut yang tinggal di daerah perkotaan, saat ini semakin marak kehadiran kota-kota raksasa (mega-city) dengan penduduk lebih dari 8 juta jiwa di Indonesia. Selain Jakarta yang sudah berkembang menjadi JABOTABEK (Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi), kini terdapat juga Surabaya yang berkembang menjadi GERBANGKERTOSUSILA (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), dan Medan berkembang menjadi MEBIDANG (Medan-Binjai-Deli serdang). Belum lagi kota-kota besar lainnya seperti Batam, Bandung Raya, dan Ujung Pandang Raya yang juga semakin tak terbendung perkembangannya.

Peluang di daerah penyangga ini dengan jitu dimanfaatkan oleh Indomaret yang membidik tempat-tempat pemukiman di pinggiran Jakarta dengan membuka gerai sebanyak-banyaknya. Toko mereka yang kini sudah berjumlah 500-an memang tidak sebesar departmen store di pusat-pusat kota, namun ia begitu dekat dan sangat terjangkau dari tempat pemukiman, bahkan hingga yang jauh ke pelosok sekali-pun. Kecil tapi lincah.

Daerah lain yang menarik adalah daerah-daerah yang lengkap infrastrukturnya dan dengan jaminan kepastian hukum. Daerah seperti ini potensial untuk menarik aktivitas perekonomian di daerah-daerah sekitarnya. Ini terjadi tidak lain karena kebanyakan investor sebenarnya lebih mendambakan iklim investasi yang kondusif daripada sekedar SDA yang berlimpah atau buruh murah. Dan untuk alasan inilah, lagi-lagi, Pulau Jawa berpeluang besar untuk tumbuh cepat dari masuknya investor-investor -terutama investor asing- yang umumnya mereka merasa lebih nyaman berinvestasi di sana, walaupun Jawa miskin SDA.


Oleh: Yusuf Wibisono

Fiesta Story Chapter IV: Pengkhianatan Epith - Habis

Sihir itu melelahkan, bahkan untuk salah satu Mage berbakat seperti Epith. Efek pada Banen cukup sukses, bahkan fatal. Sebagai mantra, sihir itu membungkus tubuh dan semua di sekitar Banen. Tampaknya mantra itu mengempis tubuh Banen, lalu membuatnya terhuyung dikelilingi sesuatu yang fana. Banen mulai melemah dibawah kekuasaan mantra Epith. Pengikut Epith segera bersatu untuk mengendalikan Banen. Banen segera bangkit, lalu dua diantara pengikut Epith tewas seketika sebelum mereka tahu apa yang telah memukul mereka. tetapi daya tahan Banen telah berkurang dan rentan oleh mantra yang Epith tebarkan.

Teva telah sangat berhati-hati dalam memilih Guardian yang akan menjaga kekuasaannya. Setiap Guardian Majus ini terampil dalam pertempuran sebelum mereka masuk melayani Teva, dan masing-masing tahu bagaimana menggunakan keterampilan yang mereka miliki dengan baik.

Lalu Epith dan sisa pengikutnya segera meluncurkan serangan magis terhadap Banen. Kali ini pukulan-pukulan Banen menghantam rumah-rumah disekitar. Dengan dihapusnya berkat Teva dari diri Banen oleh sihir Epith, Banen telah menjadi rentan terhadap serangan fana. Lalu, bush! serangan itu menghancurkan segala sesuatu disekitarnya. Sementara Banen mulai roboh, ia dikalahkan - dan semua yang melihat tahu itu.



Epith mendekat, menikmati kemenangan ini. Ia akan menjadi orang pertama dengan kekuatan fana yang dapat membunuh salah satu Teva's "ultimate". Epith memulai casting mantra yang akan mengakhiri hidup Banen. Namun Banen memiliki cara terakhir. Dia bergerak untuk perlahan. Banen memulai casting mantra nya sendiri, ketegangan meningkat menjadi dua sudut berupaya untuk menyelesaikan casting mantra nya terlebih dulu. Mereka menyelesaikan casting mantra secara bersamaan lalu melepaskannya.

Seperti mantra Epith. Mantra Banen merobek daya tahan Epith berkeping-keping, Mantra Banen memukul Epith seperti palu. Mantra itu mengambil semua kekuatan spiritual Epith's, sumber kemampuannya untuk mengakses ilmu sihir, dan mencabut dengan keras keluar dari tubuhnya. Setiap saraf di tubuh Epith menggeliat dan gosong seolah-olah ia sedang terbakar oleh jarum panas melepuh. Mantra itu meninggalkan tubuh Epith terkulai dan pikirannya kosong.

Tapi Banen telah gagal, Epith masih hidup. Ketika kabut di sekitar pikirannya mulai mengangkat, Epith membuka mata dan melihat bahwa satu-satunya yang tersisa dari Banen adalah sepotong Soul Stone Bijou yang telah diletakkan di dalam tubuhnya.

Epith juga melihat bahwa pengikut yang tersisa dari penyergapan itu memandangnya dengan aneh. Saat itulah ia melihat efek dari mantra Banen. Kulit Epith sudah berubah warna. Dari cerah, berubah ke rona ungu gelap. Tanda-tanda fisik dalam diri Epith mulai berubah ke arah kegelapan. 

Sejenak, Epith mempertimbangkan tampilan baru aneh ini. Akhirnya ia mengambil Bijou's fragmen sebagai Hasil dari mengalahkan Banen dan memerintahkan para pengikutnya untuk membuka gerbang. Sudah waktunya, Epith bertekad untuk melanjutkan misi, tak peduli resiko!

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Minggu, 28 Maret 2010

Fiesta Story Chapter IV: Pengkhianatan Epith



Para dewa mulai memikirkan cara. Mereka mengawasi Epith dengan cermat selama beberapa waktu. Mereka menganggap dia iri terhadap kakaknya. Walaupun peran dia begitu kuat berpengaruh dalam keberhasilan pasukan Peri, ia tidak pernah percaya bahwa dia akan mendapatkan rasa hormat yang selayaknya. Dia merasa dia akan hidup di bawah bayang-bayang kakaknya Elderine.

Lalu kemarahan dan cemburu yang ia tunjukan mulai menodai pikirannya sendiri. `Itu adalah sihir ku yang telah menyelamatkan mereka begitu banyak berkali-kali sebelumnya! Kenapa mereka begitu memuja kakak` Epith pun mulai terpengaruh hasutan-hasutan para dewa. Setiap malam, selama sepuluh malam, para dewa datang ke Epith. Pagel menggoda dengan kekayaan dan keunggulan yang bisa menjadi miliknya jika ia berhianat.

Apoline merayunya dengan janji-janji kekuasaan apa pun yang ingin ia peroleh dan apapun keinginan dia akan terpenuhi jika ia bergabung dengan para dewa. Mereka membuat Epith berambisi dan nafsu kekuasaan tumbuh seratus kali lipat dalam diri Epith. Segera Epith mulai bergerak di antara murid-muridnya. Mengajak orang-orang yang merasakan hal yang sama seperti dia, mereka perlahan-lahan berkumpul di sekitar dirinya bersama beberapa penyihir yang setia mengikuti.

Akhirnya waktu untuk menyerang datang; Apoline pergi ke Epith sendirian saat yang lain tertidur. Dia mengatakan agar serangan berhasil, Epith harus memusnahkan orang-orang Majus juga, atau paling tidak tertahan cukup lama oleh para pengikutnya untuk membuat ia bisa bergerak. Lalu Apoline mengecap mantra kedalam pikiran Epith, sebagai strip Pelindung dan kekuasaan untuk sementara waktu. Apoline berjanji kepadanya bahwa jika ia berhasil, itu akan menjadi miliknya selamanya. Ini adalah cara terakhir membujuk Epith yang diperlukan untuk mengkhianati kakaknya dan rakyatnya.

Epith memberi sinyal kepada para pengikutnya ketika ia pindah ke salah satu kota yang gerbang nya kurang dijaga. Ketika dia mendekat dia melihat hanya Banen mendekat dengan sepasukan kecil. Semua anggota pasukan itu pengikut Epith. Jelas, rencana itu sempurna.

Banen segera menyadari bahwa ini adalah penyergapan, Epith mendekat untuk menyambut Banen. Dia menciptakan cahaya terang dan melihat langsung raut tenang Banen yang telah siap. Sebelum Epith bisa mengetahui apa yang membuat Banen bereaksi demikian. Apakah pengikut Epith tidak bereaksi secepat seperti yang ia lakukan, tentunya ini akan memberi pertanda buruk untuk rencananya. Lalu para pengikut Epith meluncurkan tembakan mantra-mantra kearah Banen. Sementara mantra mereka tidak lebih dari colekan bagi Banen dan membuatnya kehilangan keseimbangan. Namun itu sudah cukup bagi Epith untuk memulai mantra kutukannya. Sihir Epith selesai tepat sebelum Banen bisa pulih untuk bergerak.

(bersambung)

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Sabtu, 27 Maret 2010

PULANG KE DESA

Lahirnya UU No.22 dan No.25 tahun1999 menandai dimulainya era baru dalam sistem pemerintahan di Indonesia yaitu otonomi daerah yang resmi dilaksanakan sejak 1 Januari 2001 yang lalu. Seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah ini, salah satu bidang yang kini terlihat menjadi begitu menarik dibicarakan adalah bisnis di daerah.

Hal ini sebenarnya adalah wajar karena berdasarkan skema UU No.25/1999, daerah akan mendapat perimbangan keuangan yang lebih adil. Dari sinilah peluang untuk memajukan perekonomian daerah terbuka lebar. Tak kurang Dana Perimbangan sejumlah Rp 81,6 triliun akan mengalir ke daerah pada tahun 2001 ini. Angka yang sangat tidak kecil. Namun euforia bisnis di daerah ini juga bisa menjadi bumerang bila tidak diikuti oleh kehati-hatian. Sebagaimana telah banyak diungkap berbagai pihak, pelaksanaan otonomi ini masih penuh dengan carut marut, dan bahkan bukan tidak mungkin akan menjadi sumber instabilitas baru.

Masalah pertama jelas adalah masalah KKN. Dengan kualitas sistem dan SDM yang seperti sekarang, amat sangatlah mungkin KKN malah akan tambah merajalela. Bila KKN tidak berhasil ditekan, implikasinya jelas dana pembangunan akan berkurang dan akan banyak lahir kebijakan ngawur yang pada gilirannya akan menurunkan aktivitas perekonomian. Pertumbuhan ekonomi daerah-pun akan jalan di tempat. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah prediksi akan semakin memburuknya pelayanan publik kepada masyarakat daerah. Banyak pemda melakukan alokasi minimal pada pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat dan sebaliknya melakukan alokasi berlebihan pada hal-hal yang tidak dibutuhkan seperti pembangunan gedung-gedung pemda. Stabilitas daerah-pun menjadi rawan.

Masalah pelik berikut adalah pelimpahan sebagian wewenang dan tanggung jawab dari pusat ke daerah, termasuk di dalamnya adalah pelimpahan PNS yang akan menjadi beban daerah selanjutnya. Dan ini menjadi masalah besar mengingat otonomi daerah berdasarkan UU No. 22/1999 adalah lebih berbasis di daerah tingkat II -yang umumnya belum siap dengan otonomi- daripada di tingkat propinsi. Untuk masalah realokasi personel, aset, dan dokumen dari pusat ke daerah, Tim Keppres 157 telah mengidentifikasi unit kerja pemerintah yang harus di transfer ke daerah meliputi 239 kantor dekonsentrasi di tingkat propinsi, 3.933 kantor dekonsentrasi di tingkat distrik/kabupaten, dan 16.180 unit implementasi teknis. Tanpa keraguan kita bisa menyatakan bahwa transfer ini akan banyak menimbulkan masalah.

Dari sudut keuangan daerah, masalah pelimpahan ini sama artinya bertambahnya beban daerah untuk membiayai kegiatan rutinnya sehari-hari. Padahal tanpa tambahan tugas saja banyak daerah yang tidak mampu membiayai dirinya sendiri. Dari analisa data tahun 1998, dari 289 kabupaten/kota, yang mempunyai PAD (Pendapatan Asli Daerah) relatif besar untuk membiayai pengeluaran rutinnya hanya ada 6 daerah saja yaitu Kodya Semarang, Kodya Denpasar, Kab. Bogor, Kodya Bandung, Kodya Surabaya, dan Kab. Badung. Artinya adalah, dana perimbangan yang kini mengalir ke daerah tidak berarti seluruhnya akan menjadi dana pembangunan. Bahkan sangat mungkin dana tersebut akan habis hanya untuk membiayai kegiatan rutin saja, seperti belanja pegawai misalnya.

Bila demikian yang terjadi, geliat ekonomi daerah dipastikan tidak akan sebesar yang selama ini kita bayangkan. Bahkan bisa jadi akan banyak pemda yang bangkrut nantinya. Tanda-tanda kebangkrutan ini mulai terlihat dengan banyaknya pemda yang mengeluh bahwa mereka belum menerima kucuran dana DAU dan dana bagi hasil padahal otonomi sudah berjalan lebih dari empat bulan! Tak heran bila banyak daerah-daerah yang kini secara ngawur menerbitkan perda-perda baru untuk memungut pajak hanya dengan alasan untuk mengejar PAD. Pertikaian antar daerah -seperti saling berebut mengkapling laut misalnya- juga makin sering terdengar. Belum lagi masalah pinjaman asing yang kian santer ingin dilakukan oleh sejumlah daerah.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

Globalisasi: Dimana Kita Berdiri? - Habis

High-skilled labors. Dengan jaringan internet di hampir setiap negara, para pekerja berpendidikan tinggi akan meningkat di seluruh dunia. Di tahun 1998, lebih dari 25.000 pekerja profesional Afrika bekerja di USA dan negara-negara Eropa. USA memberikan visa khusus bagi imigran profesional untuk bekerja tetap di industri high-tech. Beberapa waktu yang lalu, pemerintah Jerman memberi kemudahan dan fasilitas khusus bagi 200.000 ahli komputer non-Jerman untuk bekerja di Jerman, termasuk para ahli komputer dari negara berkembang dan diantaranya adalah dari Indonesia (Kompas, 6/8/2000). Fenomena pelarian intelektual (brain drain) pekerja trampil ke negara kaya ini diperkirakan akan terus berlanjut selama perbedaan upah dan standar hidup yang lebar antara negara kaya dan miskin tetap eksis. Ironisnya, pada saat yang sama jutaan pekerja tidak terdidik mendapat hambatan yang sangat keras untuk berpindah lintas negara. Mereka tetap terpisah dalam batas-batas negara akibat restriksi yang ketat dari negara-negara kaya terhadap pekerja tidak terdidik.

Dimana Kita Berdiri?

Dalam perspektif kompetisi global, dimanakah kini kita berdiri? Dari paparan singkat diatas, kita dengan mudah menarik kesimpulan bahwa bangsa yang menang di masa depan adalah bangsa yang terdidik, cerdas, dan kreatif, yang merupakan hasil dari pembangunan manusia yang berkualitas. Tentunya semua itu berjalan dengan komitmen, usaha, dukungan politik dan anggaran pembangunan yang tidak kecil. Sekarang mari kita lihat kondisi negeri ini.

Dalam laporannya -Human Development Report 2000- UNDP menempatkan pembangunan manusia di Indonesia di peringkat 109, turun dari peringkat tahun sebelumnya 105. Peringkat ini sangat jauh dibandingkan negara-negara tetangga seperti Thailand (67), Malaysia (56), apalagi Singapura (22). Dalam kenyataannya, deretan data indikator sosial dan ekonomi benar-benar membuat kita cemas dengan masa depan generasi penerus bangsa ini. 70 juta rakyat kini hidup dalam kemiskinan, 40 juta penduduk harus kehilangan pekerjaan, tingkat putus sekolah semakin tinggi, 3 juta balita kekurangan gizi, dan 2 juta orang hingga kini hidup tak menentu di pengungsian, belum lagi ditambah dengan hancurnya berbagai fasilitas fisik dan tatanan sosial oleh bencana alam dan kerusuhan yang terjadi di seluruh negeri, semuanya itu seharusnya membuat kita prihatin. Dan yang paling menderita dari itu semua jelas adalah kaum muslimin Indonesia yang merupakan mayoritas.

Epilog

Mungkin benar bahwa globalisasi telah menciptakan kampung dunia (global village), tetapi tidak semua orang bisa menjadi penduduknya. Mungkin benar bahwa globalisasi telah tumbuh dengan kecepatan dan hasil yang mengagumkan, tetapi prosesnya adalah tidak seimbang dan tidak adil, sehingga globalisasi juga telah menciptakan fragmentasi dalam proses produksi, pasar tenaga kerja, lembaga politik dan masyarakat. Maka, selain memiliki aspek positif, inovatif, dan dinamis, globalisasi juga memiliki aspek negatif, disruptif, dan marginalis. Hal ini terjadi tidak lain karena globalisasi digerakkan oleh kekuatan komersial pasar yang hanya mempromosikan efisiensi, mengejar pertumbuhan dan mendapatkan laba. Tidak heran bila globalisasi cenderung lalai dari tujuan pemerataan, penghapusan kemiskinan, dan pembangunan manusia.

Namun, globalisasi adalah keniscayaan. Ia adalah fenomena yang tidak bisa dihindari. Karena itu, langkah terpenting kini adalah bagaimana sesegera mungkin kita menyiapkan apa yang harus dan masih bisa untuk disiapkan untuk menghadapi globalisasi. Mampukah pemerintahah saat ini menjawabnya? Saya pesimis.
Maka kini saatnya bagi kita kaum muslim untuk mempersiapkan diri kita sendiri agar tidak jatuh kembali dalam penderitaan dan kehinaan. Sesungguhnya Allah lebih mencintai mu'min yang kuat daripada mu'min yang lemah.


Oleh: Yusuf Wibisono

Fiesta Story Chapter III: Pembuatan Guardian Orang Majus (GM) - Habis



Saat itu para Peri tengah berdoa memegang dinding selama beberapa hari dan malam. Mereka mengalami gelombang serangan monster tak berujung dari kutukan yang dilemparkan ke dunia peri oleh para dewa. Pada saat para Penjaga tiba, monster baru saja melanggar pertahanan Peri, dan pertempuran itu segera berubah menjadi kekalahan. Ketika para Penjaga muncul, bahkan tidak memperlambat kelajuan monster-monster itu. Tetapi ketika semua penjaga putus asa. Dan monster semakin mengancam mereka bisa melihat ada dua orang sedang berjalan kearah mereka, yaitu Guardian Majus. Para monster rakasa terdorong ke belakang keluar perbatasan peri.

Semua terlihat seolah-olah gerombolan monster itu hanya maju memukul dinding. Bagian depan garis musuh itu dengan cepat ditekan dengan cahaya silau, lalu para monster itu hancur berantakan. Sebelum tentara tahu apa yang terjadi Guardian Majus itu maju ke tengah-tengah para monster dan menyerang mereka dengan senjata dan ledakan-ledakan kertas mantra. Ketika monster mencoba mengepung Guardian mengambil jarak dari mereka, lalu mereka menghilang dan muncul kembali di tengah-tengah mereka. Tidak dari kuku, cakar, atau taring tampak mampu mengenai para Guardian itu. Kekacauan dan kebingungan yang disebabkan oleh para Guardian itu berdampak buruk ke monster. Lebih parah daripada jumlah mereka. Para monster sadar mereka telah dibantai.

Efek pada Peri bahkan lebih besar. Melihat sebagai bantuan telah tiba, para Peri memukul balik dengan keras. Mereka memukul musuh sampai garis belakang, merebut kesempatan untuk mematahkan ancaman baru ini. Apa yang hampir menghancurkan mereka, kini berbalik menyemangati mereka. Setelah pertempuran, orang Majus Guardian menutup kerusakan di dinding perbatasan peri, dan mulai bergerak menolong ke arah bangsa peri yang terluka dan mati. Mereka memberi kesembuhan dan berkat kepada semua orang yang berjuang. Penjaga mendekati kedua orang majusi itu lalu mereka memperkenalkan diri sebagai Banen dan Sayel. Mereka memberitahu bahwa mereka telah dikirim oleh Teva untuk membantu Peri di waktu gelap ini.

Sementara para Dewa telah mencapai batas kemarahan nya. Para Peri telah membuktikan dirinya menjadi musuh yang tangguh dan membuat Dewa frustasi sendiri. Elderine dan kakaknya terbukti merupakan anugrah keselamatan dari bangsa peri dengan keterampilan daan seni sihir nya. Namun, para dewa telah berambisi memusnahkan peri. Mereka berusaha untuk mendapatkan sejumlah besar Soul Stone. Sekarang mereka telah digagalkan oleh hamba Teva. Guardian Majus ini, yang telah muncul dan menghancurkan pasukan mereka di ambang kemenangan.

Markis dan Nik menyerang ke segala arah hutan yang luas pun hancur, sungai berubah menjadi abu. Bahkan tidak luput pasukan dewa-dewa mereka sendiri. Para dewa itu 'murka. Apoline dan juga Pagel mengamuk, tetapi dalam cara yang lebih membahayakan. Mereka tidak menyerang, mereka merencanakan dan bersekongkol. Sementara itu, Anis yang telah menjadi terlatih baik dalam seni tempur dan perang selama pertempuran, sekarang mengambil komando sebagai jenderal tentara monster.

Setelah mereka mengamuk, para dewa berkumpul bersama-sama untuk merenungkan situasi mereka. Dengan penampilan prajurit aneh ini mereka harus mengubah strategi mereka. Sebuah serangan frontal terlalu berbahaya. Mereka memiliki Guardian Majus yang memimpin pasukan dari Elf. Dan itu pasti akan mengakibatkan dampak fatal bagi pasukan mereka. Dewa mengerti mereka tidak bisa mengambil risiko melepaskan kekuatan penuh mereka, walaupun mungkin dapat menghancurkan Soul Stones seperti yang mereka didambakan. Jadi para dewa memilih untuk mempekerjakan tenaga paling mematikan: licik. Apoline dan Pagel yang ahli menghasut dan mereka sudah tahu sasaran yang sempurna bagi mereka. Seeorang yang "lembut" penuh perhatian - adik Elderine, Epith.

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Fiesta Story Chapter III: Pembuatan Guardian Orang Majus (GM)



Nasib bangsa Peri selama ini telah diketahui oleh Teva. Dia memang telah membuat Legel pergi. Tapi dengan kekuatan dia saat berperang melawan Legel, ia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membuat Sel sempurna. Legel ketika mengurung Legel. Teva tahu, Legel masih dapat berpengaruh dalam dunia Isya.

Sudah cukup terbukti dengan para dewa baru yang berkeliaran di dunia. masing-masing dengan keinginan mereka sendiri dan berakar kerinduan untuk membebaskan Legel. Teva melihat bahwa cobaan yang ia dan orang-orang dunia hadapi masih jauh dari selesai. Dia mengakui, bagaimanapun, bahwa beberapa ujian ini akan baik bagi rakyat Isya.

Para Peri di Isya menghadapi kesulitan di sekitar mereka. Mengharap sesuatu sebagai katalis untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka. Tanpa cobaan, tanpa rasa sakit atau kehilangan, tidak mungkin ada harapan, tidak ada alasan untuk kebaikan atau pengorbanan diri. Teva sadar, tanpa kekacauan. Dunia dan orang-orang yang hidup di sana akan tumbuh stagnan; tidak akan pernah berubah baik atau buruk.

Kehancuran dan kekacauan memang sedang melanda dunia. Namun, terlalu banyak. Aliran yang intens penyakit jiwa mengancam akan menghancurkan keseimbangan alam, dan Isya secara keseluruhan. Dengan hilangnya Bijou, dan sisanya dari para dewa bersemangat memusnahkan Teva, Teva mengasumsikan bentuk fana untuk bersembunyi dari mata para dewa yang kejam.

Sang dewi itu tidak akan membiarkan pengaruh intrik Legel atau dewa lain untuk pergi dicentang. Dia adalah seorang yang dekat dari kekuasaan tak terbatas dan sulit baginya untuk memahami peri Manusia atau pikiran. Ia harus menemukan makhluk yang memiliki pemahaman tentang pola pikir ini, yang bisa menginspirasi orang di sekitar mereka, dan dapat membantu menjaga keseimbangan di dunia.

Jadi dewi Teva menciptakan Guardian orang Majus atau mereka sering disebut GM. Teva memilih yang paling berani, kuat, dan terbaik di antara ras Manusia dan Peri. Mereka dijiwai dengan fragmen kekuasaan-nya serta Soul Stone untuk membuat mereka lebih dari sekadar manusia biasa. Kemudian ia memberi mereka dengan 4 tugas yang berbeda:

1. Pastikan kekuatan kekacauan tidak tumbuh terlalu kuat, dan jika perlu gunakan kekuatan kalian untuk mencegah itu. Jika kekuatan kekacauan 'kekuasaan menjadi terlalu besar, penutup Sel dapat menjadi lemah dan melepaskan Legel dari dasar Isya sekali lagi.

2. Menguji orang Isya, sehingga mereka dapat tumbuh lebih kuat. Beri motivasi dan ilhami mereka untuk menjadi lebih besar dari yang mereka tahu sebelumnya

3. Memberi bantuan bagi seluruh ras Manusia dan Peri untuk menjaga perdamaian Isya. Kalian dapat menawarkan bantuan untuk menjamin kelangsungan hidup mereka dan yakinkan bahwa harapan mereka tetap berkobar.

4. Melindungi dan melayani Teva.

Tugas ini selesai, Teva mengirimkan dua Guardian Majus (GM) ke Kota Peri untuk memperkuat para peri di saat gelap. Mereka hampir tidak tepat pada waktunya.

(bersambung)

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Globalisasi: Dimana Kita Berdiri?

Globalisasi telah merubah wajah dunia secara amat radikal. Ia membuat perbedaan waktu, ruang, dan batas antar negara menjadi tidak berarti lagi. Dunia kini berubah dan berkembang dalam skala dan kecepatan yang tidak pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya. Revolusi 3T (technology, transportation, and telecommunication) benar-benar membuat dunia kini bergerak maju menuju ke arah yang sulit untuk diprediksi oleh siapapun. Dalam dunia tanpa batas (borderless world) seperti inilah, tercipta jutaan peluang dan kesempatan untuk meningkatkan standar hidup manusia akibat efisiensi yang semakin tinggi sebagai hasil dari interaksi antar manusia yang semakin dalam, intensif, dan tidak dibatasi waktu. Namun, apakah setiap orang dapat menikmati hal tersebut? Jawabnya adalah, Tidak! Ini tergantung dari siapa anda.

Sang Pemenang

Berdasarkan laporan UNDP, setidaknya kita dapat mendaftar lima kelompok yang menikmati globalisasi paling optimal, yaitu mereka yang berasal dari kalangan kaya dan terdidik yang umumnya datang dari negara-negara maju.

Financial dealers. Komunikasi seketika, perpindahan kapital yang bebas lintas negara, dan perbaruan data-data yang kontinu dari pasar finansial London hingga Jakarta, dari Tokyo hingga ke New York, telah meningkatkan aktivitas pasar finansial dunia secara signifikan. Transaksi harian dalam pasar valas dunia di tahun 1998 diperkirakan mencapai US$ 1.5 triliun, meningkat jauh dari sebelumnya di tahun 1970 yang hanya sekitar US$ 10-20 miliar. Nilai portofolio dan surat berharga jangka pendek lainnya juga tumbuh secara substansial mencapai US$2 triliun, meningkat hampir tiga kali lipat dari nilai di tahun 1980-an. Dengan globalisasi, pelaku-pelaku dalam pasar finansial mendapat tambahan keuntungan yang sangat besar dan mereka memanfaatkannya secara optimal. Kini telah tumbuh pesat pasar global finansial, bank, dan asuransi.

Multinational corporation. Perusahaan multinasional sangat diuntungkan dengan adanya pasar global dan produksi yang semakin terintegrasi. Di tahun 1997, merger dan akuisisi lintas negara tercatat sebesar 59% dari total foreign direct invesment dunia yang mencapai US$ 400 miliar. Dengan mengintegrasikan produksi dan pemasaran, mereka menjadi semakin efisien sehingga mampu meluaskan penguasaan pangsa pasar dunia secara agresif dan karenanya secara signifikan menaikkan keuntungan mereka.

Non-Government Organizations (NGOs). Dengan jaringan on-line seluruh dunia, NGOs (LSM-LSM) dapat melakukan kampanye dan menyebarkan pesan lebih cepat dan efektif. Dengan jaringan yang mudah dan murah diakses, orang akan dapat memberikan dukungannya melewati batas-batas negara, dari jaringan organisasi formal hingga yang informal. LSM kini tumbuh menjadi kekuatan yang tangguh dan berpengaruh. Ia mampu secara efektif memberi tekanan kepada pihak terkait untuk melindungi kemanusiaan dan lingkungan hidup. Studi terkini melaporkan dari LSM-LSM di 22 negara saja tercatat memiliki aset US$1.1 triliun dan mempekerjakan tidak kurang dari 19 juta orang !

Entertainer. Interaksi antar manusia dan budayanya masing-masing, telah berkembang dan berakar dalam cara yang tidak terbayangkan sebelumnya. Radio, televisi, dan kini internet, telah berada dimana-dimana yang membuat industri entertainment berkembang sangat pesat. Negara semaju Amerika Serikat, ekspor terbesarnya ternyata bukanlah dari industri pesawat, otomotif, ataupun komputer, -tetapi dari industri entertainment ! Yaitu dari film-film dan program-program TV. Di tahun 1997, film-film hollywood menghasilkan US$ 30 miliar dari seluruh dunia, dan di tahun 1998, dari satu film saja, Titanic, mampu menghasilkan US$ 1,8 miliar. Fenomena global culture -yang ditandai arus budaya yang tidak seimbang dari negara kaya (Barat) ke negara miskin (termasuk negara-negara muslim)- ini, tak pelak telah menjadi pendorong utama pertumbuhan industri entertainment dunia, yang lagi-lagi didominasi negara kaya.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

MENEPATI JANJI - Habis

Lupakan pemimpin-pemimpin kita yang sama sekali tidak bisa dicontoh itu. Lihatlah cara Nabi memberi contoh umat-nya dalam berbisnis. Rasulullah SAW, sang teladan abadi, dalam berbisnis tidak pernah sekalipun membohongi pelanggannya. Beliau selalu mengantarkan barang sesuai dengan jumlah yang dipesan dan dengan kualitas barang yang disepakati bersama. Beliau sama sekali tidak memberi kesempatan kepada pelanggannya untuk mengeluh, walau hanya sekali saja.

Positioning beliau sebagai pedagang yang terjujur dan paling dapat dipercaya, begitu kuat melekat, bahkan oleh musuh-musuhnya sekalipun. Prinsip-prinsip pembentukan positioning yang dicontohkan Nabi ini tetap dan akan terus relevan dengan dunia modern kini. Dan, lagi-lagi, anda tidak mesti harus ber-modal dan ber-keahlian yang luar biasa untuk menepati "janji-janji" anda kepada konsumen.

Di rumah kami, ibu saya membuka toko kecil yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Di kompleks perumahan kami, cukup banyak warung-warung sejenis, bahkan sudah ada toko besar di sana. Namun, sejak dibuka sekitar 8 tahun yang lalu, alhamdulillah hingga kini warung kami tersebut masih berjalan lancar. Padahal kalau pake hitung-hitungan kasar, mestinya warung kami itu sudah lama bangkrut. Selain banyaknya pesaing, harga yang warung ibu saya tawarkan juga tidak terlalu kompetitif. Harga pasar-lah, gitu. Untuk produk tertentu, termasuk mahal malahan.

Barang-barangnya juga tidak komplit banget. Malah banyak orang sering kecele karena ibu saya tidak menjual rokok, barang dagangan eceran terlaris yang telah menjadi menu wajib di hampir semua warung-warung kecil. Dari segi fasilitas, bangunan fisik warung ibu saya juga biasa-biasa saja. Tidak bisa untuk disebut nyaman. Benar-benar tidak ada yang istimewa. Jadi, kalaupun tidak bangkrut, mestinya paling tidak warung ibu saya itu tidak terlalu laku. Tetapi itulah kenyataannya, warung ibu saya tetap ramai.

Setelah hampir menyerah, akhirnya saya menemukan satu "keistimewaan" warung ibu saya itu. Yaitu, kejujuran dan keramahan. Yah, ibu saya terkenal jujur dalam berdagang. Kalau timbangannya kurang sedikit saja, ibu saya memberitahukan hal itu terlebih dahulu ke pembeli untuk dapat persetujuan. Tak jarang ibu saya berteriak memanggil-manggil pembeli untuk kembali karena ternyata ibu saya kurang dalam memberi uang kembalian. Tidak jarang juga ibu saya mengembalikan uang pembeli yang alpa memberi uang terlalu besar. Penilaian tetangga kami-pun menjadi positif.

Tak heran bila seorang anak kecil yang belum bisa bicara dengan lancar sekalipun, sudah sering disuruh oleh ibunya untuk berbelanja di warung kami. Tak ada kekhawatiran bahwa mereka akan ditipu atau dicurangi. Keramahan dan kebaikan hati juga menjadi faktor keistimewaan lain dari warung ibu saya dibandingkan dengan pesaingnya. Bukan pemandangan yang aneh bila di warung kami ada pembeli yang betah berdiri sampai berpuluh-puluh menit hanya untuk ngobrol dengan ibu saya. Malahan, tidak sedikit tetangga kami yang menjadikan warung ibu saya itu sebagai tempat curhat!

Walau sedari awal tidak menetapkan positioning warung kami, secara tidak sadar, ibu saya telah membentuk "posisi" warung kami itu di benak konsumen (tetangga kami) sebagai "warung yang ramah dan terpercaya" dengan sangat kuat.

Begitu kuatnya Positioning warung kami ini melekat, sehingga ada tetangga kami yang seorang pendeta sangat sering berbelanja di warung kami dan selalu dalam jumlah besar. Sebegitu seringnya, sampai-sampai ibu saya sudah menganggapnya sebagai salah satu konsumen terpenting. Padahal tidak jauh dari rumah bapak pendeta itu ada warung yang sama seperti warung kami, bahkan pemiliknya se-agama dengan si bapak pendeta itu. Sementara di sisi lain, ibu saya sudah terkenal di lingkungan kami sebagai "Bu Haji". Ya, dengan positioning itulah warung ibu saya menikmati keunggulan bersaing (competitive advantage) dari para pesaingnya.


Oleh: Yusuf Wibisono

Jumat, 26 Maret 2010

Fiesta Story Chapter II: Dua Saudara, dan Kematian Bijou - Habis

Sementara itu para dewa pun terus menciptakan monster-monster mengerikan. Tapi ada kendala pada biaya. Lalu para dewa menoleh ke segala sesuatu yang dapat mereka transformasikan menjadi monster, mulai dari babi hutan, kuda, pohon, bahkan benda benda mati seperti lumpur dan batu.

Sementara itu transformasi pun diciptakan dengan kuat, menjadi makhluk-makhluk cerdas. Hal itu merusak kedamaian bangsa Peri. Tentara baru, liar dan tak kenal ampun, terlahir dari tangan-tangan para dewa. Mereka merobek seluruh tanah bangsa Peri. Menabur pembantaian binatang-binatang dalam upaya untuk memusnahkan sisa-sisa Stones Soul dan menghancurkan segala sesuatu yang masuk ke dalam zona mereka.

Banyak Peri tewas pada tahap awal konflik mengerikan ini. Setelah menikmati perdamaian selama berabad-abad, satu-satunya keahlian tempur yang dimiliki mereka masih berada dalam memanah dan ilmu sihir. Mereka terlalu berfokus untuk berburu dan proyek-proyek sipil. Sementara Gerombolan makhluk mengerikan itu cepat dan beringas, hanya mendapat sedikit perlawanan dari Peri. Lalu Bangsa Peri yang berhasil bertahan lebih memilih untuk bersembunyi di hutan daripada tinggal dan berjuang.

Namun diantara bangsa peri yang porak poranda. Beberapa pejuang masih tersisa diantara peri-peri itu. Seorang Peri bernama Elderine. Dikenal karena keahliannya sebagai seorang pemanah. Lalu Elderine bergabung dengan kakaknya Epith, seorang penyihir berbakat. Kedua nya memohon kepada sisa Peri, meminta mereka untuk melindungi para peri yang tidak mampu mempertahankan diri dan melawan monster.

Pada awalnya hanya beberapa yang peduli dan menjawab panggilan, tetapi Elderine dan Epith tidak putus asa. Lalu bekerja sama dengan Epith. Elderine mengajarkan, bagaiman keterampilan berburu mereka dapat digunakan untuk membunuh mosnter. Sementara penyihir Epith mengajarkan bagaimana menggunakan mantra sebagai senjata. Kedua nya juga menunjukkan bagaimana mereka mengakali musuh dan memimpin mereka ke dalam penyerangan menggunakan keterampilan dan kecepatan.



Monster-monster itupun kewalahan menghadapi perlawanan Peri-peri kecil yang diciptakan oleh Elderine dan Epith, prajurit-prajurit mereka berhasil menumpas beberapa monster. Dengan berbuat demikian para Peri memiliki cukup waktu untuk kabur lebih jauh ke dalam hutan dan ibukota mereka. Bersama-sama mereka berhasil mengumpulkan Soul Stone dari monster yang kalah. Pada saat Elderine dan Epith Peri mundur ke ibukota, pasukan mereka berjumlah ratusan.

Kelompok juga telah mengumpulkan sejumlah besar Soul Stone dan orang-orang yang mengakui Elderine sebagai pemimpin mereka semakin banyak. Ketika Elderine pergi melalui jalan-jalan dan bertemu dengan orang-orang, ia melihat bagaimana seluruh kota itu sibuk berlatih untuk persiapan penyerangan. Sebagai tentara, mereka tahu sedang mendekati dewa yang mengerikan. Dalam hati, para Peri telah siap untuk apa yang mereka takutkan; menjadi yang terakhir berdiri.

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Fiesta Story Chapter II: Dua Saudara, dan Kematian Bijou



Dewa yang baru mulai menggunakan kekuasaan mereka yang diberikan oleh Legel. Markis membawa bencana alam yang tidak wajar ke dunia Isya. Anis pergi ke pedesaan, menguji kekuatannya. Apoline dan Pagel merusak hati manusia, sementara Nik melakukan hal yang sama untuk Isya, merusak kedamaian makhluk.

Tetapi ada satu di antara dewa-dewa baru yang tidak memiliki keinginan yang sama untuk merusak atau menghancurkan dunia. Yaitu Bijou, dewa penciptaan, memutuskan untuk memihak Teva. Dia tumbuh untuk mencintai dunia yang Teva buat. Bijou menjadi sangat menyukai Peri. Beberapa orang mengatakan itu karena ia jatuh cinta dengan seorang wanita Elf.

Tetapi terlepas dari alasan itu, Bijou mengagumi bagaimana Peri hidup dalam harmoni dengan ciptaan yang lain dan membuat seni dan musik-musik yang indah. Rumah mereka dibuat dari pohon hidup tanpa merugikan mereka, dan tidak pernah mengambil lebih dari yang mereka butuhkan dari tanah. Cara hidup ini menarik Bijou yang sangat mencintai alam. Setiap kali Dewa lain berusaha menghancurkan bagian dari Isya, Bijou akan menggunakan kekuatannya untuk membantu mengatasi hal itu. Jika Markis menghancurkan sebuah pohon, Bijou menciptakan dua buah pohon. Jika Anis berbelok ke sebuah kawah gunung, Bijou akan membuat hujan untuk menciptakan sebuah danau. Tindakan Bijou membuat marah sesama dewa, dan mereka bersekongkol untuk mengambil kekuasaan.

Suatu hari, ketika Bijou berjalan melalui Peri hutan, menikmati keindahan dunia, para dewa menyerang. Mereka menyerang Bijou dengan sekuat tenaga dan kekuatan mengerikan mereka mulai menghancurkan segala sesuatu di dekat hutan. Bijou, terjebak di tengah-tengah pusaran, hancur berkeping-keping dan tersebar di seluruh Isya. Para Dewa merasa tak ada lagi yang dapat mengganggu mereka kecuali Teva. Tapi mereka salah. Potongan-potongan Bijou yang tersebar di seluruh Isya mulai mengubah dunia. Dimana pun mereka mendarat, hutan tumbuh dan hewan lahir. Dikenal sebagai Soul Stones, potongan-potongan ini membuktikan. Bahkan dalam kematian Bijou menemukan cara untuk melawan kerusakan dan kekacauan yang menjangkiti Isya. Para dewa marah. dewa-dewa yang tersisa memutuskan untuk menangkap Soul Stones yang tersebar di seluruh Isya. Semua manusia yang menentang mereka akan hancur.

Setelah semua Soul Stone dicuri. para dewa mulai menciptakan monster mengerikan untuk memorak-porandakan Tanah dan menanam Soul Stone pada tubuh monster-monster ciptaan mereka. Sementara tanah semakin hancur. karena tanpa Stones Soul Bijou, tanah yang hancur tidak dapat regenerasi dengan sendiri nya. Untuk mengkompensasi hal ini, Teva menggunakan darah nya sendiri untuk mengembalikan apa yang telah tiada dari alam, beberapa daratan mulai kembali subur. Namun para Dewa tidak cuma diam.

(bersambung)

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

MENEPATI JANJI

Dalam teori pemasaran, keberhasilan seorang produsen dalam mengambil (capture) dan menahan (retain) customer-nya, umumnya dikaitkan dengan keberhasilan sang produsen dalam memahami kebutuhan konsumen disertai proses pembelian yang nyaman dan memberi nilai (value) yang lebih dibanding kompetitor. Ketika seorang produsen mampu "memposisikan" dirinya sebagai penyalur (provider) yang superior dalam memberi value kepada target market tertentu, maka ia akan mendapat keuntungan bersaing (competitive advantage) dibanding pesaingnya, yaitu posisi yang kokoh di benak konsumen.

Per definisi, positioning adalah strategi untuk mendapatkan posisi yang produsen inginkan ada di benak konsumen. Sebagai apa kita ingin dipersepsikan oleh konsumen kita? Sebagai produsen yang inovatif? Produsen yang berkualitas? Punya kepedulian sosial? Culas? Maunya untung doang? atau sebagai apa? Setiap produsen atau perusahaan tentu punya jawaban yang berbeda-beda. Tetapi semua jawaban itu pastilah merupakan alasan yang akan membuat konsumen tertarik untuk membeli produk yang dihasilkan produsen. Jadi, positioning bagi produsen sebenarnya tidak lain adalah the reason for being (alasan untuk hidup). Bila positioning kita tidak dipercayai oleh konsumen, otomatis produk kita juga tidak akan laku dijual. Konsumen hanya akan membeli suatu produk bila ia percaya bahwa produk itu bermanfaat untuknya. Dengan kata lain, manfaat yang dijanjikan produsen dipercayai olehnya.

Bila diibaratkan, maka positioning adalah janji, janji produsen kepada konsumen yang harus ditepati. Ini adalah tentang usaha membentuk kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi kita di hadapan konsumen. Ini adalah masalah untuk mendapatkan kepercayaan konsumen agar bersedia memilih anda dibanding kompetitor anda. Maka, pimpinlah konsumen anda secara kredibel.

Ketika Indofood mengatakan kepada konsumennya bahwa semua produknya adalah makanan bermutu, maka Indofood mengerahkan semua potensi yang dimilikinya untuk menciptakan produk makanan yang benar-benar bermutu tinggi di atas kualitas kompetitor-nya, mulai dari bahan baku pilihan, resep yang teruji, penguasaan teknologi, kehandalan SDM, sampai ketangguhan infrastruktur. Ketika usaha-usaha ini mampu memenuhi janji-janji dan gembar-gembor Indofood sebagai lambang makanan bermutu maka posisinya yang demikian tertancap kuat di benak konsumen. Dan pembentukan posisi Indofood ini dapat berjalan langgeng karena Indofood memang benar-benar mampu menjaga "janji-nya" untuk selalu men-deliver produk makanan bermutu. Sehingga makin kokohlah merek-nya di benak konsumen.

Tetapi posisi yang kokoh di benak konsumen tidak dapat dibangun di atas janji-janji kosong dan slogan-slogan murahan. Sekali saja janji ini tidak terpenuhi maka akan rontoklah kepercayaan pelanggan yang itu berarti adalah lonceng kematian merek anda. Itulah sebabnya ketika dulu produk andalannya -Indomie- tersangkut isu lemak babi, Indofood mati-matian melakukan berbagai usaha mengembalikan kepercayaan konsumen, mulai dari bombardir iklan sampai mengundang ulama-ulama MUI untuk makan Indomie bersama di televisi.

Sebaliknya, bila dalam berdagang anda lebih banyak "menjual kecap" daripada memberi bukti nyata, maka yakinlah usaha anda tidak akan pernah bisa berkembang. Sebab setiap usaha yang dibangun di atas kebohongan dan penderitaan orang lain, tidak akan pernah bisa langgeng.

Untuk alasan inilah maka produsen harus benar-benar men-deliver kualitas produk sesuai dengan apa yang dijanjikan. Dan inilah pula yang membedakan seorang pedagang dengan politikus. Pedagang tidak boleh sekalipun ingkar terhadap "janjinya". Sekali ia tidak menepati janji, maka hancurlah posisi-nya dibenak konsumen dan mereka akan berpaling ke pedagang lainnya. Dan untuk memperbaiki positioning ini, sangatlah tidak mudah. Butuh waktu panjang dan makan energi yang besar. Itulah sebabnya tabu bagi seorang pedagang untuk bermain-main dengan janji.

Beda halnya dengan politikus. Lihatlah presiden kita. Hari ini ngomong putih, besok berubah jadi hitam. Sarapan pagi ngomong A, pas makan siang bisa berubah jadi X, Y, atau Z. Namun nyaris tidak ada perubahan "posisi" Presiden dalam benak sang konsumen. Pendukung presiden tetap saja menganggap Presiden kredibel dan integritas-nya diakui walau berkali-kali terbukti "ingkar janji". Itulah enaknya jadi politikus yang punya konsumen fanatik.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

MENCARI CERUK PASAR - Habis

Selain menggunakan variabel demografi, kita juga dapat membagi pasar ke dalam unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, kawasan, propinsi, kabupaten, sampai unit terkecil. Selain itu dapat pula digunakan varabel geografis lainnya seperti kepadatan penduduk dan iklim. Secara geografis, penumpang bus bisa dibedakan berdasarkan jalur/rute yang dilalui bis kota.

Bis rute Depok kebanyakan penumpangnya tentu terdiri dari para mahasiswa, sedangkan bis jalur Sudirman tentulah isinya kebanyakan para pekerja kantoran, dan kalau jalur Pulogadung isinya tentu adalah para pekerja pabrik. Berdasarkan jalur juga bisa diketahui "kepadatan" penumpang bus kota. Untuk jalur-jalur "gemuk" yang banyak penumpangnya, tentu lebih menarik dari pada jalur "kering".

Bila kita butuh analisa yang lebih dalam lagi, kita dapat menggunakan segmentasi psikografis dengan berdasarkan pada variabel kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian konsumen. Segmentasi perilaku dapat pula menjadi alternatif lain, yang mendasarkan diri pada variabel-variabel sikap terhadap produk, tahap kesiapan, status loyalitas, tingkat penggunaan, tingkat pemakaian, dan manfaat.

Dengan melakukan segmentasi pasar yang sederhana seperti inilah para pengamen "elite" diatas sukses menembus pasar penumpang Patas AC jalur Sudirman. Dengan segmentasi, mereka mengerti bahwa jualan di segmen "elite" harus beda dengan di segmen "biasa" dan karena itulah mereka menawarkan produk dan taktik pemasaran yang lain pula. Dan terbukti hal itu menjadikan usaha pemasaran mereka menjadi lebih efektif.

Jadi, kalau pengamen saja bisa melakukannya, kenapa anda tidak?


Oleh: Yusuf Wibisono

Kamis, 25 Maret 2010

Fiesta Story Chapter I: Penciptaan Isya, Dewa-dewa, dan jatuhnya Legel - Part 2

Teva merasa jengkel. Ketakutan dan ketidakpastian mencengkeram hatinya. Teva tahu dia tidak mungkin menahan kekuatan yang luar biasa dari Legel. Teva memutuskan menggunakan kekuatan terakhirnya untuk melawan Legel. Teva melihat orang-orang di dunia mendongak padanya, melihat usahanya untuk menyelamatkan mereka. Sekali lagi, makhluk-makhluk ini mengejutkan dia. Untuk pertama kalinya Teva melihat mereka merasakan ketakutan yang mencengkeram.

Meskipun ketidakpastian meliputi hati Manusia dan Peri. Teva melihat mereka tidak akan menyerah, bahkan dengan kekuatan yang luar biasa dari Legel itu mengancam akan memusnahkan mereka. Mereka tetap berharap untuk sesuatu yang bisa menyelamatkan mereka. Entah bagaimana itu memberi mereka kekuatan untuk melaluinya. Kemudian Teva menyadari sesuatu yang lain. Manusia dan Peri yang sedang mencari dirinya untuk berharap; mereka ingin dia menjadi cahaya yang mampu memberi mereka alasan untuk melihat ke depan. Untuk masa depan yang menjanjikan.

Untuk pertama kalinya dalam keberadaan Teva, ia mengerti apa harapan ini. Dia tahu apa artinya dan mengapa spesies ini seperti memberi kekuatan. Mengapa mereka tidak pernah menyerah.

Dengan ditemukan cahaya dalam dirinya, Teva mendorong kembali melawan kegelapan dengan kekuatan baru. Dia merasa Legel kehilangan sedikit kekuatannya. Tapi itu sudah cukup. Itulah kemenangan kecil yang diisi Teva dengan kekuatan yang lebih besar. Dia mendorong lebih keras, dan setiap kali itu Teva merasa Legel mundur sedikit demi sedikit.

Legel tidak percaya apa yang terjadi. Sesuatu yang diciptakannya harus berdiri dan melawan-Nya. Yang mengagumkan, Teva tidak hanya melawan dia; tapi dia menang. Legel tahu dia kalah dalam pertempuran dan mulai fragmen dirinya sendiri. Beralih ke potongan, Legel menciptakan lebih banyak makhluk seperti Teva. Lalu ini menjadi dewa-dewa.



Markis dewa pertama yang lahir dari pecah belah kekuatan Legel; dijiwai dengan kekuatan kehancuran. Yang berikutnya Pagel; berbakat dengan keserakahan. Diikuti Dewi Apoline dengan kekuatan keinginan. Berikutnya adalah Anis,dengan kekuatan Legel. Lalu Bijou yang diberi kuasa penciptaan. Terakhir datang Nik, dijiwai dengan kekuatan Kegelapan. Karena masing-masing dewa lahir, Legel memberi mereka keinginan untuk menghancurkan Isya kembali. Tapi Legel menyimpan kekuatan terbesar untuk dirinya sendiri. Power of Chaos.

Teva melihat hal ini terjadi tapi tak bisa berbuat apa-apa, karena ia benar-benar terfokus pada pertempuran dengan Legel. Tapi Legel menjadi sangat lemah dalam proses fragmentasi; begitu lemah, pada kenyataannya, bahwa dengan satu upaya raksasa Teva berhasil untuk menutup Legel dan kekuatan Chaos pergi. Dia mengubur Legel dalam segel Tuhan jauh di dalam tanah dunia Isya. Itulah suatu cara yang tampaknya cocok untuk memenjarakan Legel. Teva kemudian memperkenalkan dirinya kepada penduduk dunia. Mereka mengucapkan terima kasih dan memuji, memanggilnya Dewi Hope. Tapi ini hanyalah awal dari cerita kita.

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Fiesta Story Chapter I: Penciptaan Isya, Dewa-dewa, dan jatuhnya Legel

Buat kamu yang tertarik ama sejarah Fiesta, disini semuanya ada lho. Dari mulai asal usul nama-nama server. Seperti Epith, Bijou, Teva. Dll. Atau buat kamu yang belum tahu apa sih Isya, ko sering disebut-sebut, kamu bakal tau disini. Disini juga disebutkan asal-usul Elderine, nama kota di Fiesta. Ada juga asal mula penciptaan GM, tapi bukan singkatan dari Game Master loh. GM disini punya sejarah lain, yang jelas menarik dan seru. Yuk deh baca!



Dahulu kala, Alam semesta lahir di lautan kegelapan dan kekacauan. Kekuatan jahat ini menyebut dirinya Legel. Legel adalah penguasa kejahatan, dia menciptakan makhluk-makhluk jahat Banyak kreasi yang cepat padam, tetapi ada pula yang bertahan. Ciptaan itu adalah Dewi Teva terlahir di satu lokasi yang damai, yaitu Isya.

Seperti banyak sebelum dia, Teva adalah makhluk Legel yang memiliki kekuatan luar biasa. Dia menikmati kekuasaan yang diberikan oleh Legel kepadanya. Dia pun sudah siap untuk menerima kehancuran diri sendiri sewaktu-waktu ditangan penciptanya, Legel.

Tapi sebelum itu terjadi, Teva memandang ke atas dunia yang telah lahir pada waktu yang sama saat ia dilahirkan dan melihat berbagai kehidupan baru di permukaannya. Dia melihat banyak makhluk brutal dan keji di atas dunia ini, tetapi juga sesuatu yang lain.

Dia melihat anak-anak bermain dan binatang mengasuh dan melindungi anak-anak mereka. Ada dua spesies yang secara khusus menarik perhatiannya. Spesies ini menyebut diri mereka Manusia, dan Peri. Apa yang membuat mereka begitu luar biasa adalah fakta bahwa mereka terus berjuang bahkan melawan segala rintangan, bahkan ketika sebagian besar binatang akan menyerah. Teva tau, mereka rapuh dibandingkan dengan banyak spesies lainnya di planet itu dan seharusnya tidak selamat.

Tapi segera Teva mulai melihat beberapa kebajikan mereka. Dia melihat kebaikan mereka, pengorbanan diri mereka, namun sebagian besar ia tidak bisa mengerti. Yaitu sesuatu yang membuat mereka bertahan bahkan ketika saat-saat yang mengerikan. Ada sesuatu yang membuat mereka berjuang, meskipun tidak ada alasan untuk percaya di masa depan. Makhluk-makhluk ini menyebutnya 'harapan'.

Apa harapan ini mampu membuat makhluk-makhluk ini tidak putus asa? Bagaimana bisa sesuatu yang tak terlukiskan, perasaan tidak berwujud dapat memberi mereka kekuatan? Bagaimana itu bisa mendorong mereka untuk bertahan melawan rintangan yang luar biasa? Teva ingin tahu lebih banyak; ia sangat ingin untuk tahu lebih banyak. Tapi Legel punya rencana lain.



Teva melihat gelembung tenang disekitarnya baik dia dan dunia ini mulai runtuh. Legel telah datang untuk merebut kembali apa yang telah dibuat, seperti yang ia lakukan selama ribuan tahun. Teva memutuskan ia tidak bisa membiarkan ini terjadi. Tidak kali ini, tidak sampai ia memahami sesuatu yang disebut 'harapan'. Teva menggunakan kekuasaan yang diberikan oleh Legel untuk menahan kekuatan yang akan menghancurkan dia dan Isya, Namun Teva merasa tak berdaya dihadapan Legel.

(bersambung)

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/story


Oleh: Muhammad Jundi Robbani

Rabu, 24 Maret 2010

MENCARI CERUK PASAR - 2

Kenapa pasar harus disegmen? Karena orang-orang memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, sehingga usaha pemasaran akan lebih efektif apabila ditujukan kepada kelompok pembeli yang tepat. Dengan segmentasi kita akan memilah-milah pembeli potensial ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebutuhan yang sama dan karenanya akan bereaksi secara sama pula terhadap usaha pemasaran tertentu.
Maka, dengan melakukan segmentasi pasar, implikasi terpenting yang akan dilakukan oleh produsen adalah menawarkan produk dan menjalankan taktik pemasaran yang berbeda terhadap setiap kelompok pembeli tersebut.

Hal inilah yang disebut dengan Product differentiation strategy. Dengan strategi ini produsen tidak akan masuk ke semua segmen pasar. Tetapi ia akan memilih bagian pasar tertentu dimana mereka dapat memberi yang terbaik kepada konsumen. Dan bila ia memilih banyak segmen sekalipun, maka ia akan melakukan pembedaan -baik pada produk yang ditawarkan maupun pada taktik pemasarannya- terhadap masing-masing segmen pasar tersebut. Dengan pembedaan terhadap kelompok konsumen yang berbeda seperti inilah maka usaha pemasaran akan menjadi lebih efektif.

Segmentasi pasar ini sebenarnya telah diajarkan oleh Baginda Rasulullah kepada kita 14 abad yang lalu dengan sabdanya: "kita sekalian para Nabi, diperintahkan untuk berbicara dengan manusia sesuai dengan kadar akal mereka." Karena itulah seringkali dalam menjawab satu pertanyaan yang sama, jawaban Nabi bisa berbeda-beda. Hal itu dikarenakan Nabi ingin agar produk yang dijualnya (Islam) laku terhadap semua orang yang beliau dakwahi. Jawaban yang berbeda-beda itu tidak lain adalah strategi Nabi agar Islam mudah dipahami (laku terjual) oleh para shahabat yang berbeda-beda tingkat kepandaian dan latar belakangnya.

Dalam kasus diatas, pengamen "biasa" masuk ke seluruh pasar dan tidak melakukan segmentasi (mass marketing) dengan menganggap seluruh penumpang bis kota adalah sama. Karena itulah mereka menawarkan produk (lagu) yang sama dan dengan cara pemasaran yang sama pula untuk semua konsumen. Hasilnya adalah para pengamen "biasa" ini kedodoran karena dengan kemampuan yang terbatas mereka harus melayani semua segmen pasar. Akibatnya, ketika masuk ke segmen yang mereka tidak memiliki kemampuan melayani segmen itu, produk mereka enggak laku alias gatot. Gagal total !

Sebaliknya, para pengamen "elite" mengerti bahwa konsumen mereka -yaitu, para penumpang bis kota- sangatlah beragam dan memiliki keinginan (selera musik) yang berbeda-beda. Antara penumpang bis reguler dan Patas, jelas beda, apalagi dengan penumpang Patas AC.

Secara demografis, kita dapat membagi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, ukuran besarnya keluarga, family life cycle, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, agama, ras/suku bangsa, generasi, dan kewarganegaraan. Dengan melihat besaran tarif bus yang bervariasi, para pengamen "elite" bisa membedakan pasar berdasarkan pendapatan yaitu antara penumpang kelas ekonomi bawah, menengah, dan atas. Dari segi umur juga bisa dikelompokkan bahwa penumpang bus AC umumnya adalah para pekerja usia pertengahan, generasi '80-an.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

MENCARI CERUK PASAR - 1

Sewaktu masih bekerja di bilangan Sudirman, setiap pulang biasanya saya selalu naik Patas AC 10 atau AC 70 yang ke arah Kampung Rambutan. Seperti biasanya pula, saya selalu menyiapkan uang kecil disamping ongkos bis. Yah betul, untuk para pengamen yang hampir pasti selalu ada di setiap bis yang saya tumpangi. Pertama kali bertemu pengamen-pengamen ini, sekitar setengah tahun yang lalu, saya cuek saja. Paling sama saja dengan pengamen bis kota umumnya yang menyanyikan lagu sesukanya dengan suara pas-pasan -kadang malah nyakitin kuping- plus gitar butut ditangan, batin saya. Tapi ternyata saya keliru, keliru besar malah.

Saya sempat kaget sekaligus "kagum", karena ternyata para pengamen di Patas AC ini selalu tampil "prima" dan "mengerti dengan selera konsumen". Sangat jauh dari bayangan saya semula. Umumnya mereka terlihat sangat trampil ketika memainkan berbagai alat musik, mulai dari gitar, gendang, harmonika, bahkan biola! Kualitas vokal mereka-pun lumayan, ada di atas rata-rata pengamen umumnya. Dan hebatnya lagi, mereka menyesuaikan lagu yang mereka nyanyikan dengan selera para penumpang bis AC yang mayoritas adalah para pekerja kantoran perusahaan kelas atas yang berlokasi di kawasan Thamrin-Sudirman.

Dalam pengamatan saya, lagu yang mereka nyanyikan umumnya selalu adalah lagu-lagu pop Barat maupun Indonesia, merupakan lagu-lagu lama, dan bertema tentang cinta. Walaupun yakin bahwa mereka juga bisa menyanyikan lagu jenis lainnya, namun tidak pernah sekalipun saya melihat mereka menyanyikan lagu dangdut ataupun lagu-lagu "kacangan" lainnya diatas bis AC tersebut. Selektif sekali. Para "pengamen elite" ini terlihat begitu fasih ketika melantunkan lagu-lagu klasik dari The Beatles, Eric Clapton, Air Supply, sampai lagunya Titik Puspa dan Katon Bagaskara. Dan saya juga selalu melihat, hampir tidak ada penumpang yang tidak memberi uang ketika pengamen-pengamen elite ini selesai melakukan "konser-nya". Bahkan sebagian terlihat begitu royal dengan memberi lembaran seribu-an, pemandangan yang sangat sulit kita temui di bis-bis kota pada umumnya.

Memang tidak semuanya seperti kisah diatas, ada juga pengamen-pengamen "biasa" yang mencoba pasar penumpang bis AC ini. Dengan lagu-lagu seadanya plus vokal yang pas-pasan, mereka bersaing dengan pengamen-pengamen "elite" diatas. Hasilnya? Yah, sama saja dengan ketika mereka ngamen di atas bis biasa lainnya. Walau penumpang bis AC, yang keluar dari kantong penumpang tetap saja hanya sekeping uang recehan, bahkan tidak jarang terjadi pengamen "biasa" ini dicuekin oleh sebagian besar penumpang dan tidak diberi uang sama sekali. Beda 180 derajat dengan perlakuan yang diterima pengamen-pengamen "elite".

Terlepas dari cara dan lagu yang mereka nyanyikan, secara tidak sadar sebenarnya para penyanyi jalanan tersebut telah mempertunjukkan kepada kita sebuah contoh kecil tentang penerapan salah satu strategi pemasaran yang paling mendasar, yaitu segmentasi pasar. Segmentasi adalah proses membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli berdasarkan kebutuhan, karakteristik, ataupun perilakunya. Hasil dari segementasi ini tidak lain adalah kelompok-kelompok konsumen yang relatif homogen.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

Fiesta Kingdom Quest



Kingdom quests adalah semacam grup-grup unik untuk bertempur di Fiesta dengan 15 pemain, bekerja sama untuk melawan monster tangguh dan mendapat banyak pengalaman. Banyak petualangan menantang dan harta menunggu kamu dalam Kingdom quests. Dan Kingdom Quest adalah cara yang bagus untuk membantu kamu mencari teman baru dan leveling. Coba lah Kingdom Quest!

Kapan waktu-waktu kingdom Quest dimulai?

Kingdom quests dijalankan setiap dua jam antara jam 2 pagi sampai tengah malam, dan ada delapan macam Kingdom Quest dari masing-masing kingdom (A, B, C, D, E, F, G, H). Kingdom pertama dimulai pada jam tertentu, dan masing-masing Kingdom lain mulai dua menit kemudian. Kamu memiliki pilihan untuk bergabung dengan salah satu Kingdom, tetapi kamu harus melakukannya pada waktu yang tepat.

Bagaimana cara bergabung dengan Kingdom Quest?

Dalam setiap kota ada NPC khusus yang memuat daftar semua Kingdom quests. Dalam Roumen, kamu dapat bicara dengan Town Chief Rumenus dekat air mancur. Dalam Elderine, bicara dengan Guard Captain Shutian di ujung barat alun-alun kota. Dalam Uruga, bicaralah dengan Town Chief Adrien di ujung timur kota. Kamu juga dapat mengakses daftar Kingdom quests dengan mengklik icon jam pasir di sudut kanan atas layar permainan Anda, di samping Minimap.

Pemain dapat berpartisipasi dalam Kingdom quests awal pada level 5, dan kamu bisa mengakses Kindom Quest berikutnya tergantung level kamu. Sewaktu mendaftar Kingdom Quest NPC akan menunjukkan status dari setiap Kingdom Quest. Misalnya. "In Progress" Berarti Kingdom Quest penuh atau sudah mulai. "Next" berarti Kingdom quests akan terjadi nanti pada waktu yang sudah dijadwalkan (pada waktu berikutnya). Jika statusnya tertulis "Recruiting" kamu dapat bergabung dengan meng klik "Join" untuk mencoba bergabung.

Jika kamu sudah mencoba tapi tidak bisa masuk?

Player di Kingdom quests terisi dengan cepat, dan Kamu mungkin harus mencoba beberapa kali untuk bergabung dengan salah satu Kingdom Quest sebelum Kamu keduluan orang lain. Tapi jangan menyerah! Segera setelah kamu melihat perubahan status Kingdom Quest menjadi "Recruiting", klik pada tombol Join secepatnya supaya ga keduluan.

Apa yang terjadi jika aku mati dalam Kingdom Quest?

Jika Kamu mati sekali atau dua kali di dalam Kingdom Quest, jangan khawatir! Setelah kamu mengklik "move" kamu hanya akan hidup kembali ditempat dimana kamu mati. Tapi ini ga selalu terjadi. Setelah beberapa kali mati kamu akan dihapus dari Kingdom Quest dan dikirim kembali ke Roumen, jadi berhati-hatilah! Jangan mati mulu ok?

Berikut adalah semua Kingdom Quest menarik yang dapat kamu ikuti:

A. Counterattack of King Slime


Level : 5 - 16
Tujuan : Hancurkan semua monster di zona

B. Wrath of Piracy Mara


Level : 17 - 25
Tujuan : Hancurkan komandan Mara

C. Searching for Gold


Level : 20 - 32
Tujuan : Escape!

D. Greed of the 1000 year Lobo


Level : 33 - 45
Tujuan : Hancurkan Boss

E. Crosspatch Giant Honeying


Level : 40 - 50
Tujuan : Hancurkan Boss

F. Lost Mini Dragon


Level : 46 - 60
Tujuan : Hancurkan Boss

G. Raid of Spider


Level : 60 - 70
Tujuan : Survival atau menghancurkan Boss monster

H. Outrageous King Kong Phino


Level : 70 - 79
Tujuan : Hancurkan Boss

Sumber: http://fiesta.outspark.com/guides/


Oleh: Muhammad Jundi Robbani