Sabtu, 27 Maret 2010

Globalisasi: Dimana Kita Berdiri?

Globalisasi telah merubah wajah dunia secara amat radikal. Ia membuat perbedaan waktu, ruang, dan batas antar negara menjadi tidak berarti lagi. Dunia kini berubah dan berkembang dalam skala dan kecepatan yang tidak pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya. Revolusi 3T (technology, transportation, and telecommunication) benar-benar membuat dunia kini bergerak maju menuju ke arah yang sulit untuk diprediksi oleh siapapun. Dalam dunia tanpa batas (borderless world) seperti inilah, tercipta jutaan peluang dan kesempatan untuk meningkatkan standar hidup manusia akibat efisiensi yang semakin tinggi sebagai hasil dari interaksi antar manusia yang semakin dalam, intensif, dan tidak dibatasi waktu. Namun, apakah setiap orang dapat menikmati hal tersebut? Jawabnya adalah, Tidak! Ini tergantung dari siapa anda.

Sang Pemenang

Berdasarkan laporan UNDP, setidaknya kita dapat mendaftar lima kelompok yang menikmati globalisasi paling optimal, yaitu mereka yang berasal dari kalangan kaya dan terdidik yang umumnya datang dari negara-negara maju.

Financial dealers. Komunikasi seketika, perpindahan kapital yang bebas lintas negara, dan perbaruan data-data yang kontinu dari pasar finansial London hingga Jakarta, dari Tokyo hingga ke New York, telah meningkatkan aktivitas pasar finansial dunia secara signifikan. Transaksi harian dalam pasar valas dunia di tahun 1998 diperkirakan mencapai US$ 1.5 triliun, meningkat jauh dari sebelumnya di tahun 1970 yang hanya sekitar US$ 10-20 miliar. Nilai portofolio dan surat berharga jangka pendek lainnya juga tumbuh secara substansial mencapai US$2 triliun, meningkat hampir tiga kali lipat dari nilai di tahun 1980-an. Dengan globalisasi, pelaku-pelaku dalam pasar finansial mendapat tambahan keuntungan yang sangat besar dan mereka memanfaatkannya secara optimal. Kini telah tumbuh pesat pasar global finansial, bank, dan asuransi.

Multinational corporation. Perusahaan multinasional sangat diuntungkan dengan adanya pasar global dan produksi yang semakin terintegrasi. Di tahun 1997, merger dan akuisisi lintas negara tercatat sebesar 59% dari total foreign direct invesment dunia yang mencapai US$ 400 miliar. Dengan mengintegrasikan produksi dan pemasaran, mereka menjadi semakin efisien sehingga mampu meluaskan penguasaan pangsa pasar dunia secara agresif dan karenanya secara signifikan menaikkan keuntungan mereka.

Non-Government Organizations (NGOs). Dengan jaringan on-line seluruh dunia, NGOs (LSM-LSM) dapat melakukan kampanye dan menyebarkan pesan lebih cepat dan efektif. Dengan jaringan yang mudah dan murah diakses, orang akan dapat memberikan dukungannya melewati batas-batas negara, dari jaringan organisasi formal hingga yang informal. LSM kini tumbuh menjadi kekuatan yang tangguh dan berpengaruh. Ia mampu secara efektif memberi tekanan kepada pihak terkait untuk melindungi kemanusiaan dan lingkungan hidup. Studi terkini melaporkan dari LSM-LSM di 22 negara saja tercatat memiliki aset US$1.1 triliun dan mempekerjakan tidak kurang dari 19 juta orang !

Entertainer. Interaksi antar manusia dan budayanya masing-masing, telah berkembang dan berakar dalam cara yang tidak terbayangkan sebelumnya. Radio, televisi, dan kini internet, telah berada dimana-dimana yang membuat industri entertainment berkembang sangat pesat. Negara semaju Amerika Serikat, ekspor terbesarnya ternyata bukanlah dari industri pesawat, otomotif, ataupun komputer, -tetapi dari industri entertainment ! Yaitu dari film-film dan program-program TV. Di tahun 1997, film-film hollywood menghasilkan US$ 30 miliar dari seluruh dunia, dan di tahun 1998, dari satu film saja, Titanic, mampu menghasilkan US$ 1,8 miliar. Fenomena global culture -yang ditandai arus budaya yang tidak seimbang dari negara kaya (Barat) ke negara miskin (termasuk negara-negara muslim)- ini, tak pelak telah menjadi pendorong utama pertumbuhan industri entertainment dunia, yang lagi-lagi didominasi negara kaya.

(bersambung)


Oleh: Yusuf Wibisono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar