Tampilkan postingan dengan label internet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label internet. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Januari 2011

myGamma

myGamma adalah sebuah situs jaringan sosial populer khusus ponsel yang diluncurkan pada tahun 2003. myGamma pernah memenangkan Asia Mobile Awards pada tahun 2007 untuk kategori Best Mobile Social Networking Service dan Global Mobile Awards pada tahun 2008 untuk kategori yang sama juga.

Saat ini jumlah pengguna myGamma telah mencapai jutaan terutama dari India, Indonesia, Thailand, dan Kenya.
Karakter user myGamma:
  • 69% Pria, 31% Wanita;
  • 66% berusia 20-30 tahun;
  • Mayoritas pengguna (60%)berpendidikan tingkat menengah sampai tingkat universitas;
  • Karyawan swasta dan pekerja industri jasa mendominasi komunitas. Sedangkan sepertiganya adalah pelajar ditambah 20% dari freelance dan pengusaha kecil seperti salon, warung dan toko;
  • Pengguna ponsel dengan akses Internet yang memadai.


“Mobile blogging adalah masa depan blogging di Indonesia, myGamma sebagai situs mobile blogging popular telah menarik banyak minat para blogger Indonesia karena fleksibilitas antarmukanya dan fitur-fiturnya yang mudah digunakan,' kata Dr Lai KF CEO BuzzCity.

Sebagai sebuah situs mobile blogging, myGamma dapat diakses oleh semua platform ponsel yang memiliki layanan internet, dan sejak pembukaan Application Programming Interface (API) bagi para pengembang pihak ketiga untuk mengintegrasikan aplikasi mereka dengan menggunakan myGamma Developer Platform pada awal tahun ini, myGamma sekarang dapat menyediakan integrasi tanpa batas kepada para pengembang ke situs myGamma dan akses langsung ke anggota.

“Para pengguna kami pasti ingin dapat mengoptimalkan penggunaan ponsel mereka, untuk itu diperlukan lebih banyak lagi aplikasi,” tambah Lai. 'Survei terbaru kami jelas menunjukkan bahwa para pengguna ingin saling berkomunikasi, bertukar dan bertransaksi. Dengan menyediakan platform ini, para pengembang mendapatkan akses langsung ke anggota kami dan menciptakan peluang lebih baik untuk menghasilkan pendapatan'.

Cara untuk membuat sebuah akun di myGamma bisa dikatakan sangatlah mudah. Proses Pembuatan akun bisa dilakukan dari handphon atau pc biasa. Dibawah ini adalah langkah – langkah pembuatan akun di myGamma.

1. Pembuatan akun dari PC

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengunjungi alamat ini http://www.buzzcity.com/f/mygamma
Maka akan muncul layar dibawah ini :



Setelah itu lihat disebelah kiri atas ada icon m.mygamma.com
Klik icon itu maka akan muncul tampilah dibawah ini



Sekarang liat bagian tampilan ini disini kamu klik icon JOIN MYGAMMA SEKARANG
Maka setelah itu akan muncul tampilan dibawah ini :



Kamu pilih icon Daftar Baru dan akan muncul tampilan ini :



Masukkan nomor Handphon yang kamu miliki, lalu Tekan kirim. Tampilan yang akan muncul berikutnya adalah sebagai berikut :



Pada kolom pertama kamu isikan password yang akan kamu gunakan untuk mengakses icon kamu di myGamma. Password berisi 6 sampai dengan 12 karakter, yang berisi huruf dan angka.
Pada kolom kedua silahkan kamu isikan kode rahasia yang tertera pada gambar di atas kolom. Kalau sudah klik kirim, maka akan muncul tampilan ini.



Isi kolom kosonng dengan data kamu. Nama, Alamat, Tanggal lahir. Klik submit, tampilan berikutnya adalah berikut ini :



Ini berarti icon kamu telah siap di gunakan. Kamu tinggal upload foto profil dan melakukan pengaturan akun untuk kenyamanan privasi kamu.

2. Pembuatan akun dari Handphone

Pada dasarnya pendaftaran akun di handphon sama saja dengan melalui PC. Pertama kamu pergi ke alamat http://m.mygamma.com dan kamu tinggal mengikuti langkah – langkah yang sama persis seperti di PC.

Oleh : Tina Gusty

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/MyGamma, http://dunia-statistik.blogspot.com/2010/10/ribuan-blogger-indonesia-gunakan.html#axzz19b1WOXxi

Sabtu, 27 Maret 2010

Globalisasi: Dimana Kita Berdiri? - Habis

High-skilled labors. Dengan jaringan internet di hampir setiap negara, para pekerja berpendidikan tinggi akan meningkat di seluruh dunia. Di tahun 1998, lebih dari 25.000 pekerja profesional Afrika bekerja di USA dan negara-negara Eropa. USA memberikan visa khusus bagi imigran profesional untuk bekerja tetap di industri high-tech. Beberapa waktu yang lalu, pemerintah Jerman memberi kemudahan dan fasilitas khusus bagi 200.000 ahli komputer non-Jerman untuk bekerja di Jerman, termasuk para ahli komputer dari negara berkembang dan diantaranya adalah dari Indonesia (Kompas, 6/8/2000). Fenomena pelarian intelektual (brain drain) pekerja trampil ke negara kaya ini diperkirakan akan terus berlanjut selama perbedaan upah dan standar hidup yang lebar antara negara kaya dan miskin tetap eksis. Ironisnya, pada saat yang sama jutaan pekerja tidak terdidik mendapat hambatan yang sangat keras untuk berpindah lintas negara. Mereka tetap terpisah dalam batas-batas negara akibat restriksi yang ketat dari negara-negara kaya terhadap pekerja tidak terdidik.

Dimana Kita Berdiri?

Dalam perspektif kompetisi global, dimanakah kini kita berdiri? Dari paparan singkat diatas, kita dengan mudah menarik kesimpulan bahwa bangsa yang menang di masa depan adalah bangsa yang terdidik, cerdas, dan kreatif, yang merupakan hasil dari pembangunan manusia yang berkualitas. Tentunya semua itu berjalan dengan komitmen, usaha, dukungan politik dan anggaran pembangunan yang tidak kecil. Sekarang mari kita lihat kondisi negeri ini.

Dalam laporannya -Human Development Report 2000- UNDP menempatkan pembangunan manusia di Indonesia di peringkat 109, turun dari peringkat tahun sebelumnya 105. Peringkat ini sangat jauh dibandingkan negara-negara tetangga seperti Thailand (67), Malaysia (56), apalagi Singapura (22). Dalam kenyataannya, deretan data indikator sosial dan ekonomi benar-benar membuat kita cemas dengan masa depan generasi penerus bangsa ini. 70 juta rakyat kini hidup dalam kemiskinan, 40 juta penduduk harus kehilangan pekerjaan, tingkat putus sekolah semakin tinggi, 3 juta balita kekurangan gizi, dan 2 juta orang hingga kini hidup tak menentu di pengungsian, belum lagi ditambah dengan hancurnya berbagai fasilitas fisik dan tatanan sosial oleh bencana alam dan kerusuhan yang terjadi di seluruh negeri, semuanya itu seharusnya membuat kita prihatin. Dan yang paling menderita dari itu semua jelas adalah kaum muslimin Indonesia yang merupakan mayoritas.

Epilog

Mungkin benar bahwa globalisasi telah menciptakan kampung dunia (global village), tetapi tidak semua orang bisa menjadi penduduknya. Mungkin benar bahwa globalisasi telah tumbuh dengan kecepatan dan hasil yang mengagumkan, tetapi prosesnya adalah tidak seimbang dan tidak adil, sehingga globalisasi juga telah menciptakan fragmentasi dalam proses produksi, pasar tenaga kerja, lembaga politik dan masyarakat. Maka, selain memiliki aspek positif, inovatif, dan dinamis, globalisasi juga memiliki aspek negatif, disruptif, dan marginalis. Hal ini terjadi tidak lain karena globalisasi digerakkan oleh kekuatan komersial pasar yang hanya mempromosikan efisiensi, mengejar pertumbuhan dan mendapatkan laba. Tidak heran bila globalisasi cenderung lalai dari tujuan pemerataan, penghapusan kemiskinan, dan pembangunan manusia.

Namun, globalisasi adalah keniscayaan. Ia adalah fenomena yang tidak bisa dihindari. Karena itu, langkah terpenting kini adalah bagaimana sesegera mungkin kita menyiapkan apa yang harus dan masih bisa untuk disiapkan untuk menghadapi globalisasi. Mampukah pemerintahah saat ini menjawabnya? Saya pesimis.
Maka kini saatnya bagi kita kaum muslim untuk mempersiapkan diri kita sendiri agar tidak jatuh kembali dalam penderitaan dan kehinaan. Sesungguhnya Allah lebih mencintai mu'min yang kuat daripada mu'min yang lemah.


Oleh: Yusuf Wibisono