Catatan: Setiap gerakan pada tahap pemijatan ini dapat diulang sebanyak enam kali.
1.Kaki
a. Perahan cara India
- Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball
- Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu
b. Peras dan putar
- Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan
- Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki
c. Telapak kaki
- Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki
d. Tarikan lembut jari
- Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari.
e. Gerakan peregangan (Strecth)
- Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari ke arah tumit
- Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit
f. Titik tekanan
- Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari
g. Punggung kaki
- Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara bergantian
h. Peras dan putar pergelangan kaki (ankle circles)
- Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi
i. Perahan cara swedia
- Peganglah pergelangan kaki bayi
- Gerakkan tangan anda secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha
j. Gerakan menggulung
- Pegang pangkal paha dengan kedua tangan anda
- Buatlah gerakan menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki
k. Gerakan akhir
- Setelah gerakan a sampai k dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi
- Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat dan pangkal paha
- Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.
2.Perut
Catatan : hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
a. Mengayuh Sepeda
- Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri
b. Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
- Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan
- Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki
c. Ibu Jari ke samping
- Letakkan kedua ibu jari dari samping kanan-kiri pusar perut
- Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri
d. Bulan-matahari
- Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari {M} beberapa kali
- Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah membentuk gambar bulan {B})
- Lakukan kedua gerakan ini bersama-sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan).
e. Gerakan I Love You :
- “I” Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”
- “LOVE” Pijatlah perut bayi membentuk hurup “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah
- “YOU” Pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut bawah.
f. Gelembung atau jari-jari berjalan (walking fingers)
- Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan
- gerakkan jari-jari Anda pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Artikel selanjutnya akan dibahas mengenai pijat:
3.Dada
4.Tangan
5.Muka
6.Punggung
Disadur dari : Pedoman Pijat Bayi (edi revisi), dr. Utami Roesli, SpA, MBA., CIMI, Penerbit : Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara
Oleh : Desiani