5. Kota Terlarang, Beijing
Kota Terlarang adalah kompleks istana Kekaisaran Cina yang terletak di tengah-tengah Kota Beijing. Disebut ‘Kota Terlarang’ karena di masa lalu, kompleks ini terlarang untuk dimasuki oleh rakyat biasa. Hanya kaisar dan orang-orang tertentu yang dapat keluar masuk ke dalamnya. Kompleks istana ini pertama kali dibangun pada masa Dinasti Ming di tahun 1406, terdiri dari total 980 bangunan di lahan seluas 72 hektar. Dengan ukuran tersebut, Kota Terlarang menjadi kompleks istana terbesar di dunia.
Kota Terlarang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam di utara dan bagian luar di selatan. Di bagian dalam terdapat istana kediaman kaisar yang juga merupakan tempat kegiatan kaisar sehari-hari. Sementara bagian luar digunakan sebagai semacam alun-alun untuk mengadakan upacara besar yang melibatkan banyak orang. Terdapat sejumlah kuil kerajaan di dalam kompleks istana yang digunakan untuk memuja leluhur serta untuk keperluan ritual beberapa agama resmi negara seperti Tao, Buddha, dan agama tradisional Manchu. Selama 500 tahun, Kota Terlarang menjadi kediaman bagi sekitar 14 Kaisar Dinasti Ming dan 10 Kaisar Dinasti Qing hingga akhirnya Kaisar Terakhir Cina bernama Puyi menyerah oleh gerakan republik pada tahun 1912. Kaisar masih diizinkan untuk tinggal di bagian dalam Kota Terlarang. Namun setelah kudeta tahun 1924, kaisar diusir dari istana dan seluruh Kota Terlarang dibuka untuk publik.
Kota Terlarang merupakan salah satu contoh terbaik dari arsitektur Cina yang telah berkembang selama ribuan tahun. Meski zaman kekaisaran sudah berlalu, Kota Terlarang tetap dipelihara sebagai peninggalan sejarah penting bagi Bangsa Cina. Kini istana kaisar dibuka sebagai museum dan dapat dikunjungi untuk melihat berbagai koleksi peninggalan dari zaman Kekaisaran.
6. Katedral Santo Basil, Moskow
Katedral Santo Basil adalalah sebuah gereja Ortodoks Rusia yang berdiri di Lapangan Merah, Moskow. Katedral ini dibangun pada tahun 1555 atas perintah Tsar Ivan IV usai kemenangannya menaklukkan Kerajaan Kazan dan Astrakhan. Letaknya tepat di titik nol Kota Moskow, kerap disimbolkan sebagai Kuil Yerusalem dan Kerajaan Surgawi dalam upacara-upacara keagamaan yang dihadiri Tsar dan Uskup Agung Moskow.
Katedral yang dirancang oleh Postnik Yakovlev dengan bentuk api menjulang ini menggunakan gaya arsitektur yang benar-benar asing dan tidak memiliki kesamaan dengan bangunan mana pun di Rusia sebelumnya. Diduga Katedral Santo Basil merupakan hasil kreasi dari percampuran gaya Byzantium, Yunani dan Italia setelah Moskow mendapat aliran pengungsi pasca kejatuhan Konstantinopel. Selain itu terdapat kemungkinan bahwa katedral ini meniru gaya Masjid Qolsharif yang sebelumnya dihancurkan oleh tentara Rusia dalam penaklukan Kazan. Katedral Santo Basil tetap digunakan sebagai rumah ibadah sampai tahun 1929 ketika bangunan ini sepenuhnya disekulerkan oleh Pemerintah Komunis.
Kini Katedral Santo Basil berfungsi sebagai museum yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Bentuknya yang unik dengan warna menyala serta letaknya yang strategis di Lapangan Merah membuatnya menjadi ikon Kota Moskow yang paling mencolok.
7. Patung Kristus Sang Penebus, Rio de Janeiro
Patung Kristus Sang Penebus (Cristo Redentor) didirikan di ketinggian 700 meter, tepat di atas Bukit Corcovado di Taman Nasional Hutan Tijuca yang menghadap langsung ke arah Kota Rio de Janeiro. Patung setinggi hampir 40 meter ini memakan waktu 9 tahun dalam pembangunannya, dimulai pada tahun 1922 dan selesai pada tahun 1931. Patung rancangan Heitor da Silva Costa ini menggambarkan Yesus dengan tangan terbuka sebagai simbol kedamaian.
Ide pembuatan patung ini telah ada sejak pertengahan abad 19 ketika Brazil masih berada di bawah Kerajaan Portugal. Namun ide ini baru benar-benar terlaksana pada tahun 1921 setelah digagas kembali oleh Lingkar Katolik Rio. Kelompok tersebut mengadakan kampanye penggalangan dana untuk membuat sebuah monumen religius di atas Kota Rio de Janeiro, dan berhasil menarik sumbangan yang kebanyakan berasal dari umat Katolik di Brazil. Pada tahun 2006, sebuah kapel diresmikan di kaki patung sehingga para pengunjung dapat melakukan upacara baptis dan pernikahan di dalamnya. Patung ini sempat mengalami kerusakan saat tersambar petir besar pada tahun 2008. Sejumlah perbaikan pun dilakukan untuk mengembalikan patung ke bentuk aslinya.
Patung Kristus Sang Penebus yang menjulang di atas Kota Rio menjadi lambang keramahan Brazil. Patung ini dapat dilihat dari berbagai penjuru kota dan menjadi salah satu tujuan utama yang menarik wisatawan untuk datang berkunjung.
Oleh : Lari Pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar