Tampilkan postingan dengan label tanah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tanah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Agustus 2011

CARA MENANAM CABAI

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai antara lain: iklim, letak geografis, kesuburan tanah dan faktor biotic serta tanaman liar lainnya.



A. Faktor Iklim



Meliputi : Curah hujan, kelembaban , angin dan sinar matahari. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan lombok kurang baik akibatnya banyak buah yang rontok , serta banyak menimbulkan penyakit sedagkan Kekurangan air juga menyebabkan tanaman Lombok menjadi kerdil.kurang mendapat sinar matahari langsung juga menyebabkan jumlah cabang pada pohon sedikit yang berdampak pada jumlah buah cabai yang dihasilkan sedikit, serta angin yag kencang juga akan merusak tanaman cabai, menggugurkan buga dan buah serta dapat merobohkan tanaman.



B. Faktor Tanah



Kesuburan tanah sangat dibutuhkan selain sebagai penyedia air, Zat hara dan udara bagi akar tanaman juga sebagai penyangga akar. Adapaun faktor yang menyuburkan tanah diantaranya adalah kandungan air, bahan organik, berbatu,jenis tanah(sebaiknya tanah yang gembur dan kaya akan bahan organic), suhu, struktur tanah serta ketersediaan zat hara yang dihasilkan olen zat kimia dan lain lain.



C. Faktor Geografis



Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik didataran rendah maupun di dataran tinggi tergantung dari varietesnya. Karena tanah yang cocok untuk tanaman Lombok adalah tanah yang gembur dan subur, banyak pasir dan batuan.



D. Faktor Biotik



Faktor biotic seringkali mempengaruhi hasil panen yang disebabkan oleh hama, pathogen, gulma, dan juga serangan Virus yang kerap terjadi pada musim hujan.

Kemudian selain factor factor diatas juga ada yang perlu diperhatikan adalah

  1. Tanah

    Proses pengolahan tanah yaitu bias dengan pembajakan dan pencangkulan tujuannya untuk menggemburkan tanah dari bongkahan bongkahan agar menjadi lembut. Setelah itu dibuat suatu bedengan – bedengan dan setiap bedengnya hanya terdiri dari dua jalur dan untuk lebarnya sekitar 115 cm, tingginya antara 45-50 cm, dengan lebar parit antara 50-60 cm sedangkan panjang bedeng tergantung dari luas tanah. Selanjutnya tinggal membuat lubang tanam dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm, jarak antara lubang dibuat 60x70 cm.


  2. Pemberian pupuk kandang dan pupuk dasar

    setelah selesai proses pembuatan lubang tanam kemudian diberi pupuk kandang atau kompos 1-2 kg per lubang.pupuknya tersebut dapat berupa kotoran ayam, kambing, kerbau atau sapi sedangkan pupuk dasar dapat berupa campuran urea, TSP, KCI dapat diberikan sebanyak 15 gram perlubang tanam. Campuran pupuk kandang, pupu dasar dan insektisida kemudian diaduk aduk dan dibiarkan selama ± dua minggu


  3. Persiapan Benih dan persemaian

    Benih cabe sendiri dipilh dari buah yang sudah tua tetapi belum rontok dari pohonnya. Setelah itu benih dikeringkan dengan cara diangin anginkan sambil membersihkan sisa serabutnya. Sebaiknya tidak membeli benih cabe dari pasar Karena kualitas benihnya tidak dapat di ketahui. Benih cabe dapat disimpan 6 – 12 bulan di tempat yang sejuk dan kering tanpa mengurangi daya berkecambahnya. Adapun tahap – tahap penyemaiannya meliputi penyiapan media semai,pengecambahan benih, pemindahan bibit ke polybag,dan perawatan persemaian. Benih yang sudah siap dapat di semaikan. Tanah yang digunakan untuk media semai sebaiknya banyak mengandung bahan organik. Tanah yang digunakan sebagai media semai kemudian dicampur denan pasir dengan perbandingan 3:1 kemudian campuran tanah dan pasir tersebut kemudian diayak hingga diperoleh butiran yang halus. Perlu dilakukan Pengecambahan benih dibutuhkan perlengkapan berupa kotak pemeraman bias dari kaleng, kain lap, kertas Koran, psir steril, thermometer dan fungisida.


  4. Pemindahan kecambah ke polybag

    Tahap tahap pemindahannya adalah sebagai berikut:

    • Sehari sebelum pemindahan kecambah, polybag harus sudah terisi media yang sudah disiapkan dan harus disiram sampai kondisi media lembab
    • Kecambah dari kotak pemeraman di pindah ke wadah kemudian di pindahkan satu persatu ke dalam polybag
    • Permukaan polybag di timbun tipis dengan sisa media pupuk kompos dan benih tidak sampai terbuka
    • Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprayer agar kecambah tidak terlempar keluar sehingga permukaan media tetap gembur.
    • Polybag yang telah terisi kecambah kemudian dipindahkan ketempat persemaian.

      Selanjunya dipelihara sampai berumur 21 hari di tempat persemaian dengan menggunakan penutup agar tidak terkena sinar matahari langsung.


  5. Perawatan Persemaian

    Agar tanaman dipersemaian tidak kekurangan air, perlu dilakukan penyiraman 3 kali sehari dengan menggunakan gembor. Setelah kecambah tumbuh biarkan terkena sinar matahari langsung dengan cara membuka penutupnya. Tujuannya agar bibit yang telah berumur 15 hari menjelang di pindahkan sudah kuat terhadap sengatan sinar matahari langsung.




Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kelompok tani cabai



Oleh :
  • Nur cahyadi
  • Wahyu
  • Muhammad Riyadi

Senin, 22 Agustus 2011

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HAMA, PATOGEN DAN GULMA PADA TANAMAN CABAI

Beberapa jenis hama yang dapat menyerang tanaman cabai adalah :

  • Penyakit bercak daun (Cercospora)

    Disebabkan oleh cendawan. Tanaman cabai yang terserang penyakit ini umumnya pada daunnya akan timbul bercak kecil dan lama kelamaan akan membesar kemudian akhirnya akan berguguran


  • Penyakit busuk daun (Phitophthora)

    Sering disebut sebagai penyakit patik atau sentik, penyebabnya adalah beberapa cendawan. Gejala serangannya di tandai dengan membusuknya daun cabai yang berada didekat permukaan tanah


  • Penyakit busuk akar (Fusarium dan Phytium)

    Penyebab penyakit ini adalah kondisi tanah yang buruk karena serangan cendawan. Gejala yang di timbulkan terhambatnya proses pertumbuhan pada tanaman, kemudian tanaman layu, daunnya berguguran walaupun kondisi tanah cukup lembab.


  • Penyakit busuk buah (Colletottrichum)

    penyebab penyakit ini adalah cendawan colletotrichumnigrum. Gejalanya buah akan gugur dan menyerang pucuk dan ranting cabai.

    Penyakit kriting (Mosai)

    Penyebab penyakit keriting ini adalah virus mosaic. Gejala yang di timbulkan daun pada cabai akan mengalami pengeritingan




Identifikasi serangan hama, penyakit dan penanganannya



A. ULAT



Menyerang pangkal batang tanamn muda, daun dan buah di waktu malam hari sehingga perlu dilakukan penyemprotan yang lebih efektif yaitu pada senja hingga malam atau waktu subuh menjelag terbit matahari.

Penanganannya :

  • Penggunaan lampu perangkap terhadap imago
  • Menyiangi rumput di sekitar tanaman cabe
  • Lakukan penyemprotan 2-3 kali dengan selang 3-5 hari sekali dengan menggunakan insektisida (diazinon, deltha methrin, permetrin dan yang lainnya.




B. THRIPS



Merupakan penyakit kriting pada cabe, biasanya memakan bagian permukaan bawah daun. Daun daun yang dihisap cairannya terlihat bercak-bercak putih perak.

Penangannya :

  • Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat sehingga tidak mempermudah perpindahan hama.
  • Mengatur waktu tanam yaitu dengan menanam cabe pada musim penghujandan memanennya pada musim kemarau
  • Dengan penyemprotan rutin 2-3 kali sehari setiap 3 hari sekali dengan menggunakan insektisida (Dimetoat, formatanat hidroklorida, endosulfan, kunofos dan bahan lainnya yang bersifat racun kontak atau sistemik)




C. KUTU DAUN



Kutu daun biasanya menghisap cairan dalam jaringan tanaman pada bagian bagian yang lunak sehingga tanaman menjadi kering, layu, atau membenuk paru.

Pengendaliannya:

  • Pemupukan yang seimbang
  • Pemangkasan daun yag terserang

    Pengaturan jarak tanam
  • Penggunaan insektisida dengan bahan aktif (endosulfan)




D. KUMBANG DAUN



Serangan kumbang daun ini menyebabkan daun berlubang-lubang sedangkan larvanya menyebabkan permukaan daun berbentuk seperti jala karena bagian daun diantara tulang daun habis dimakan larva. Telornya berbentuuk lonjong dan berwarna kuning, dan panjangnya lebih kurang 1,4 mm.

Pengendaliannya :

  • Penanaman cabai secara serentak
  • Lakukan penyemprotan dengan insektisida (Dimetoat, formatanat hidroklorida, endosulfan, kunofos dan bahan lainnya yang bersifat racun kontak atau sistemik)




E. BERCAK DAUN



Banyak bercak pada cabe dengan ujung buahnya menguning, terutama buah muda, dan mengalami kerontokan sebelum merah

Penanganannya :

  • Melancarkan pembuangan air
  • Kanan kiri bedengan di taburi dolomite atau kapur tohor
  • Permukaan bedeng di beri larutan fungisida sistemik




F. UJUNG BUAH KUNING DAN MEMBUSUK



Cabei yang masih hijau tiba tiba di ujungnya mlai menguning, kemudian membusuk dan akhirnya berwarna kecoklatan. Biasanya terjadi pada musim kemarau

Penagannannya :

  • Jaga kelembaban tana
  • Gunakan kapur dasar untuk menjaga tanah tetap pada kisaran pH6,5
  • Gunakan pupuk daun yang memilik kandungan Ca tinggi




G. KERDIL



Setelah pindah tanam hingga umur tertentu sering dijumpai tanaman seperti terhambat pertumbuhannya yang biasanya disebabkan oleh tingginya keasaman tanah.

Penanganannya :

  • Siram dengan larutan dolomite dengan ukuran 1 ons per 10 liter air
  • Penyiraman dilakukan setiap hari 4-5 hari sekali dengan intensitas siram sampai 2-3 kali
  • Bila tidak disebabkan oleh ketinggian keasaman tanah, maka siramlah dengan menggunakanlarutan urea dengan dosis 1:10 liter air, dan siram di sekitar pangkal batang di lakukan setiap 5 hari sekali samai 2-3 kali
  • Semprot dengan pupuk daun




H. BUNGA DAN BAKAL BUAH RONTOK



Dsebabkan oleh tiga kemungkinan diantaranya tanah terlalu kering atau terlalu basah, komposisi unsur hara didalam tanah kurang tepat atau kemungkinan terserang jamur Phytophthora.

Penanganannya :

  • Lakukan pengairan bila terlalu kering atau lancarkan pembuangan air bila terlalu basah.
  • Jika di karenakan komposisi unsur hara yang kurang tepat maka semprot dengan hormone (atonik, sitozim, abitonik atau dekamon sesuai dosis yang dianjurkan)
  • Jika gejala tersebut disebabkan karena jamur maka siram dengan larutan fungisida sistemik (difolatan, topsin)
  • Penyiraman dilakukan 4 hari sekali sampai 2-3 kali dengan disiramkan ketanah disekitsr pangkal tanaman.




I. BELALANG



Belalang tidak hanya merusak tanaman cabai di persemaian tetapi juga merusak tanaman yang baru dipindahkan kelapangan dan biasanya belalang memutuskantanaman cabai muda sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan normal.

Pengendaliannya :

  • Melindungi persemaian cabai dari gangguan belalang
  • Lakukan penyemprotan dengan insektisida (Dimetoat, formatanat hidroklorida, endosulfan, kunofos dan bahan lainnya yang bersifat racun kontak atau sistemik)
  • Dengan menaburkan insektisida butiran di permuaan tanah.




Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kelompok tani cabai



Oleh :
  • Nur cahyadi
  • Wahyu
  • Muhammad riyadi

Minggu, 14 Agustus 2011

MERAWAT BENIH IKAN LELE

Sebelum telur menetas menjadi benih sebaiknya agar dilakukan pencegahan terhadap gangguan jamur yaitu bisa dengan melalui sterilisasi air yang akan digunakan sebagai medianya dengan cara dibersihkan. Kemudian setelah menetas hingga berumur 3 hari gerombolan larva lele tidak usah di beri makanan karena masih mempunyai cadangan makanan didalam tubuhnya berupa kantong kuning telor. Keesokan harinya barulah di kasih makanan khusus benih bisa berupa infusoria atau rotifera.



Pada usia lima hari larva kemudian dipindahkan ke kolam yang lebih luas ukurannya. Untuk ukuran luas kolam ipukan(Kolam yang ditutup dengan atap di atasnya sehingga tidak terkena sinar matahari langsung) bervariasi antar 5 sampai 10 m² sedangkan tinggi air antara 50 sampai 75 cm². cara memindahkan larva dari kolam penetasan ke kolam ipukan bisa dengan cara membuang air sedikit demi sedikit sambil menadahi air tersebut dengan kain yang direntangkan atau jarring yang rapat dan sebagainya sehingga larva tidak bercecer dan tergencet sehingga dapat meyebabkan benih stress. Lama masa pemeliharaan benih cukup 14 hari dan selama pemeliharaan berilah cukup pakan yang bergizi tinggi seperti kutu air, cacing, jentik nyamuk, serta pakan alami lainnya secara terus menerus



Maka setelah benih berumur lebih dari dua minggu sudah harus di pelihara lebih lanjut di kolam khusus yang telah dipersiapkan yaitu kolam pendederan yaitu kolam yang sudah tidak perlu di kasih atap. Sedangkan media yang digunakan dapat berupa kolam tanah biasa atau kolam berdinding semen sementara dasarnya tetap dibiarkan tanah. Kolam harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan tujuan menumbuhkan makanan alami yang angat dibutuhkan oleh benih. jika luas kolam 50m² maka pemberian kapur dua kali lipatnyacaranya di tabur secara merata di dasar kolam dan biarkan selama 2 – 3 hari, kemudian lakukan pemupukan dengan (kotoran ayam) yang sudah menjadi tanah kemudian aliri hingga setengah luas kolam setelah itu biarkan 3 – 5 hari tujuannya untuk menumbuhkan makanan alami berupa fitoplankton dan zooplankton yaitu antara 4 – 5 hari.



Setelah air berubah warnamenjadi hijau boleh ditebarkan benih lele sesuai dengan kapasitas kolam dengan perbandingan luas. Penebaran hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat udara masih sejuk dan setelah ikan di pindahkan tambahkan air pada kolam yang jika semula tinggi air 30 cm tambahkan secara berangsur angsur hingga mencapai 60 – 75cm.



Lama pemeliharaan cukup satu bulan atau 30 hari. Untukmenghindari sifat kanibal perlu diberikan makanan tambahan yang cukup bisa berupa dedek halus (bekatul) yang ditebarkan secara merata ti permukaan kolam. Makanan tambahan sepertipelet juga dapat ditambahkan namun carap pemberiannya tidak ditaburkan diatas permukaan kolam melainkan dengan dibuatkan suatu tempat atau wadah bisa terbuat dari kayu atau kasa nyamuk dengan tujuan supaya makanan pellet tersebut tidak jatuh meluncur langsung kedalam dasar kolam melainkan untuk mencegah pembusukan makanan.



Kemudian untuk mencegah atau memperkecil resiko terjadinya mati massal sebelum berumur sebulan atau 30 hari bisa dengan cara memberikan oksigen yang cukup dengan menggunakan alat sirkulasi air (pompa udara) yang suka dipakai pada akuarium tujuannya agar ada oksigen yang masuk serta kebersihan air terjaga, kemungkinan makanan yang diberikan terlalu besar sehingga tidak sesuai denga lebar mulut benih hingga sulit mencernanya ,serta memeriksa kolam (bak pemijahan, sarang, ijuk) untuk memastikan air kolam pemijahan hingga benar benar bersih tidak ada hewan lain selain benih ikan untuk memastikan agar benih terhindar dari predator atau pemangsa.



Selain pencegahan yang dilakukan di atas juga ada beberapa yang perlu di perhatikan oleh faktor-faktor tersebut diantaranya:



A. Suhu air



Usahakan suhu air untuk pemijahan, perawatan benih menunjukan stabilitas selama satubulan, sebab perbedaan suhu 2°c saja baik perubahan dari dingin ke panas maupun sebaliknya akan mengakibatkan nafsu makan benih berkurang sehingga daya tahan tubuhnya pun menurun.



B. Pemberian makanan



Pemberian makanan harus tepat waktu artinya jika pemberian makanan di lakukan 4 kali pada jam yang sudah ditentukan maka hari berikutnya pun harus di jam yang sama, di anjurkan makanan yang alami seperti kutu air, infusoria, rotifer dan cacing karena apabila tidak habis di konsumsi maka masih tetap hidup melayang laying didalam air sehingga mampu menekan tingkat kebususkan yang disebabkan dari sisa makanan yang mengendap.



C. Oksigen



Selain faktor makanan , oksigen sangatlah penting. Karena benih yang berdiam diri tak bergerak dengan posisi menggantung merupakan satu tanda bahwa benih kekurangan oksigenterlarut didalam air.gelagat yang demikian apabila tidak diberikan tindakan cepat maka akan mengakibatkan mati lemas.

Cara penanganannya dengan mengurangi air kolam serta membersihkan sisa kotoran makanan kemudian tambahkan air kolam dengan air yang baru yang telah diendapkan dan dilakukan rutin seminggu 2 sampai 3 kali.



Oleh :
  • Budi santoso
  • Muhammad Riyadi