Senin, 22 Agustus 2011

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HAMA, PATOGEN DAN GULMA PADA TANAMAN CABAI

Beberapa jenis hama yang dapat menyerang tanaman cabai adalah :

  • Penyakit bercak daun (Cercospora)

    Disebabkan oleh cendawan. Tanaman cabai yang terserang penyakit ini umumnya pada daunnya akan timbul bercak kecil dan lama kelamaan akan membesar kemudian akhirnya akan berguguran


  • Penyakit busuk daun (Phitophthora)

    Sering disebut sebagai penyakit patik atau sentik, penyebabnya adalah beberapa cendawan. Gejala serangannya di tandai dengan membusuknya daun cabai yang berada didekat permukaan tanah


  • Penyakit busuk akar (Fusarium dan Phytium)

    Penyebab penyakit ini adalah kondisi tanah yang buruk karena serangan cendawan. Gejala yang di timbulkan terhambatnya proses pertumbuhan pada tanaman, kemudian tanaman layu, daunnya berguguran walaupun kondisi tanah cukup lembab.


  • Penyakit busuk buah (Colletottrichum)

    penyebab penyakit ini adalah cendawan colletotrichumnigrum. Gejalanya buah akan gugur dan menyerang pucuk dan ranting cabai.

    Penyakit kriting (Mosai)

    Penyebab penyakit keriting ini adalah virus mosaic. Gejala yang di timbulkan daun pada cabai akan mengalami pengeritingan




Identifikasi serangan hama, penyakit dan penanganannya



A. ULAT



Menyerang pangkal batang tanamn muda, daun dan buah di waktu malam hari sehingga perlu dilakukan penyemprotan yang lebih efektif yaitu pada senja hingga malam atau waktu subuh menjelag terbit matahari.

Penanganannya :

  • Penggunaan lampu perangkap terhadap imago
  • Menyiangi rumput di sekitar tanaman cabe
  • Lakukan penyemprotan 2-3 kali dengan selang 3-5 hari sekali dengan menggunakan insektisida (diazinon, deltha methrin, permetrin dan yang lainnya.




B. THRIPS



Merupakan penyakit kriting pada cabe, biasanya memakan bagian permukaan bawah daun. Daun daun yang dihisap cairannya terlihat bercak-bercak putih perak.

Penangannya :

  • Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat sehingga tidak mempermudah perpindahan hama.
  • Mengatur waktu tanam yaitu dengan menanam cabe pada musim penghujandan memanennya pada musim kemarau
  • Dengan penyemprotan rutin 2-3 kali sehari setiap 3 hari sekali dengan menggunakan insektisida (Dimetoat, formatanat hidroklorida, endosulfan, kunofos dan bahan lainnya yang bersifat racun kontak atau sistemik)




C. KUTU DAUN



Kutu daun biasanya menghisap cairan dalam jaringan tanaman pada bagian bagian yang lunak sehingga tanaman menjadi kering, layu, atau membenuk paru.

Pengendaliannya:

  • Pemupukan yang seimbang
  • Pemangkasan daun yag terserang

    Pengaturan jarak tanam
  • Penggunaan insektisida dengan bahan aktif (endosulfan)




D. KUMBANG DAUN



Serangan kumbang daun ini menyebabkan daun berlubang-lubang sedangkan larvanya menyebabkan permukaan daun berbentuk seperti jala karena bagian daun diantara tulang daun habis dimakan larva. Telornya berbentuuk lonjong dan berwarna kuning, dan panjangnya lebih kurang 1,4 mm.

Pengendaliannya :

  • Penanaman cabai secara serentak
  • Lakukan penyemprotan dengan insektisida (Dimetoat, formatanat hidroklorida, endosulfan, kunofos dan bahan lainnya yang bersifat racun kontak atau sistemik)




E. BERCAK DAUN



Banyak bercak pada cabe dengan ujung buahnya menguning, terutama buah muda, dan mengalami kerontokan sebelum merah

Penanganannya :

  • Melancarkan pembuangan air
  • Kanan kiri bedengan di taburi dolomite atau kapur tohor
  • Permukaan bedeng di beri larutan fungisida sistemik




F. UJUNG BUAH KUNING DAN MEMBUSUK



Cabei yang masih hijau tiba tiba di ujungnya mlai menguning, kemudian membusuk dan akhirnya berwarna kecoklatan. Biasanya terjadi pada musim kemarau

Penagannannya :

  • Jaga kelembaban tana
  • Gunakan kapur dasar untuk menjaga tanah tetap pada kisaran pH6,5
  • Gunakan pupuk daun yang memilik kandungan Ca tinggi




G. KERDIL



Setelah pindah tanam hingga umur tertentu sering dijumpai tanaman seperti terhambat pertumbuhannya yang biasanya disebabkan oleh tingginya keasaman tanah.

Penanganannya :

  • Siram dengan larutan dolomite dengan ukuran 1 ons per 10 liter air
  • Penyiraman dilakukan setiap hari 4-5 hari sekali dengan intensitas siram sampai 2-3 kali
  • Bila tidak disebabkan oleh ketinggian keasaman tanah, maka siramlah dengan menggunakanlarutan urea dengan dosis 1:10 liter air, dan siram di sekitar pangkal batang di lakukan setiap 5 hari sekali samai 2-3 kali
  • Semprot dengan pupuk daun




H. BUNGA DAN BAKAL BUAH RONTOK



Dsebabkan oleh tiga kemungkinan diantaranya tanah terlalu kering atau terlalu basah, komposisi unsur hara didalam tanah kurang tepat atau kemungkinan terserang jamur Phytophthora.

Penanganannya :

  • Lakukan pengairan bila terlalu kering atau lancarkan pembuangan air bila terlalu basah.
  • Jika di karenakan komposisi unsur hara yang kurang tepat maka semprot dengan hormone (atonik, sitozim, abitonik atau dekamon sesuai dosis yang dianjurkan)
  • Jika gejala tersebut disebabkan karena jamur maka siram dengan larutan fungisida sistemik (difolatan, topsin)
  • Penyiraman dilakukan 4 hari sekali sampai 2-3 kali dengan disiramkan ketanah disekitsr pangkal tanaman.




I. BELALANG



Belalang tidak hanya merusak tanaman cabai di persemaian tetapi juga merusak tanaman yang baru dipindahkan kelapangan dan biasanya belalang memutuskantanaman cabai muda sehingga tanaman tidak dapat tumbuh dengan normal.

Pengendaliannya :

  • Melindungi persemaian cabai dari gangguan belalang
  • Lakukan penyemprotan dengan insektisida (Dimetoat, formatanat hidroklorida, endosulfan, kunofos dan bahan lainnya yang bersifat racun kontak atau sistemik)
  • Dengan menaburkan insektisida butiran di permuaan tanah.




Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kelompok tani cabai



Oleh :
  • Nur cahyadi
  • Wahyu
  • Muhammad riyadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar